Senin, 31/08/20
 
Kematian tertinggi di seluruh dunia Amerika Serikat Catat 2.000 Kematian Virus Corona dalam Sehari

Martalena | Internasional
Minggu, 12/04/2020 - 00:02:15 WIB
Anthony Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, 
TERKAIT:
   
 
Riaueksis-mencatat 2.000 lebih kematian baru virus Corona dalam satu hari pada Jumat kemarin, menjadikannya sebagai kematian tertinggi harian COVID-19 di seluruh dunia yang dikonfirmasi hingga saat ini.

Data John Hopkins University mencatat kasus virus Corona di AS melewati angka 500.000 kasus per Jumat, 10 April 2020.

Pada hari Jumat, 35.551 kasus baru dilaporkan dan 2.074 orang meninggal. Itu adalah lonjakan satu hari terbesar dalam kematian AS sejauh ini, menurut CNN.

Jumlah total kasus AS berasal dari seluruh 50 negara bagian, Distrik Columbia dan wilayah AS lainnya, serta semua kasus yang dipulangkan dari luar negeri.

Wyoming adalah satu-satunya negara bagian yang belum melaporkan kematian karena virus Corona.

Pejabat ekonomi terkemuka dalam pemerintahan Trump telah menyatakan harapan bahwa bisnis dapat mulai dibuka kembali pada Mei, tetapi pakar penyakit menular Amerika telah memperingatkan terhadap pembatasan santai sebelum waktunya.

"Sekarang bukan saatnya untuk mundur," kata Dr. Anthony Fauci, dikutip dari Sky News.
Telah memperingatkan bahwa kematian kemungkinan akan memuncak minggu ini dan kemudian mulai menurun.

Bukti menunjukkan bahwa jumlah infeksi baru merata di negara bagian New York, pusat wabah AS.

Gubernur New York Andrew Cuomo membenarkan ada 777 kematian baru di negara bagiannya pada hari Jumat, sedikit pengurangan pada hari sebelumnya.

Kabari baiknya, jumlah pasien rawat inap baru meningkat hanya 290 kasus atau jauh lebih sedikit dari minggu lalu, ketika lebih dari 1.000 kasus rawat inap Corona diterima setiap hari.

Jumlah pasien perawatan intensif di New York juga sedikit menurun untuk pertama kalinya sejak pertengahan Maret.

Pada hari Jumat, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia yakin AS akan kehilangan kurang dari 100.000 jiwa akibat virus Corona, dan dia memerintahkan pemerintah AS untuk menyediakan pasokan medis dan bantuan kemanusiaan ke Italia.

The New York Times, mengutip laporan internal pemerintahan AS, memprediksi jumlah total kematian di AS bisa mencapai 200.000 jika Trump mengangkat pembatasan sosial virus Corona setelah 30 hari..**

Sumber republiks






Berita Lainnya :
 
  • Polri Gandeng Ustaz Das'ad Latif untuk Mendorong Pemilu Damai
  • Tampung aspirasi dan keluhan warga Polda Riau gelar Jumat Curhat bersama warga di Kec Payung Sekaki
  • Tanpa AMDAL, Bahlil Berambisi Menggusur Warga Pulau Rempang Demi Investasi Tiongkok
  • Pasla Eks Kades Pambang Pesisir, Minta Inspektorat Audit Plaksanaan APBDes Dizaman Pemerintahannya
  • Dua Korban Tenggelam di Sungai Indragiri Ditemukan Meninggal Dunia
  • DPRD Riau Sahkan APBD- Perubahan Riau 10,8 Trilyun
  • Komitmen Berantas Mafia Bola, Polri Tetapkan 6 Tersangka Match Fixing Liga 2
  • Diikuti Ratusan Karya, PHR Umumkan Pemenang PENA 2023
  • Dukung Tim Nasional Sepakbola Indonesia ke Pentas Dunia, Indosat Ooredoo Hutchison Tandatangani Kerja Sama dengan PSSI
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved