Penemuan Terbaru dari Jepang Antioksidan yang Mencegah Rambut Beruban.
Derry |
Jumat, 14 Februari 2025 - 08:37:56 WIB
 |
Foto: internet |
TERKAIT:
JAKARTA, Riaueksis. Com- Rambut beruban adalah tanda penuaan yang umum dan sering dianggap sebagai proses yang tak terhindarkan. Namun, penelitian terbaru dari Universitas Nagoya, Jepang, yang dipimpin oleh Masashi Kato dan Takumi Kagawa, menemukan bahwa sebuah antioksidan alami dapat membantu memperlambat proses ini. Studi ini mengidentifikasi luteolin, antioksidan yang secara alami ditemukan dalam sayuran seperti seledri, brokoli, wortel, bawang, dan paprika, sebagai agen potensial untuk mencegah rambut beruban. Penemuan ini dapat membuka peluang baru dalam industri perawatan rambut guna mempertahankan warna alami rambut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peneliti Temukan Antioksidan Alami yang Dapat Mencegah Rambut Beruban peneliti-temukan-antioksidan-alami-yang-dapat-mencegah-rambut-beruban.
Luteolin: Kunci dalam Mencegah Rambut Beruban Dalam penelitian ini, para ilmuwan menguji tiga jenis antioksidan—luteolin, hesperetin, dan diosmetin—untuk menilai efeknya terhadap rambut beruban pada tikus yang dikembangbiakkan secara khusus agar mengalami uban seperti manusia. Hasilnya sangat mencolok: tikus yang menerima luteolin mempertahankan bulu hitamnya, sementara teman-teman sekelompoknya yang tidak menerima luteolin mulai mengalami rambut beruban. Efek ini terlihat baik ketika luteolin diberikan secara eksternal maupun internal.
“Hasil ini sangat mengejutkan,” ujar Profesor Kato. “Kami memang mengharapkan bahwa antioksidan dapat memiliki efek anti-uban, tetapi hanya luteolin, bukan hesperetin atau diosmetin, yang menunjukkan hasil yang signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa luteolin mungkin memiliki efek medis unik dalam mencegah rambut beruban.
Bagaimana Luteolin Bekerja?
Efek anti-uban dari luteolin berhubungan erat dengan pengaruhnya terhadap endothelin—protein yang berperan penting dalam komunikasi sel. Dalam penelitian ini, perlakuan dengan luteolin membantu menjaga ekspresi endothelin dan reseptornya. Proses ini mendukung jalur komunikasi sel yang sehat dan mencegah penurunan aktivitas melanosit yang biasanya terjadi seiring bertambahnya usia. “Menariknya, luteolin memiliki efek yang terbatas terhadap siklus pertumbuhan rambut. Ini menunjukkan bahwa pengaruh utamanya lebih kepada pigmentasi rambut daripada pertumbuhan atau kerontokan rambut,” jelas Profesor Kato. “Efek yang terfokus ini menjadikan luteolin kandidat yang sangat menarik untuk mengatasi uban akibat penuaan.” Karena proses beruban pada tikus model ini mirip dengan manusia, hasil penelitian ini memberikan harapan untuk pengembangan lebih lanjut dalam aplikasi perawatan rambut manusia. Selain ditemukan dalam sayuran, luteolin juga sudah tersedia dalam bentuk suplemen yang bisa digunakan secara topikal maupun oral. Hal ini menjadikannya kandidat potensial untuk perawatan rambut anti-uban di masa depan
diterapkan pada perubahan lain akibat penuaan, termasuk kebotakan,” ujarnya. Seiring dengan kemajuan penelitian, luteolin berpotensi menjadi bahan utama dalam perawatan rambut, membantu individu menjaga warna rambut alaminya lebih lama. Dengan demikian, penemuan ini memberikan harapan baru bagi mereka yang ingin menghambat proses penuaan rambut secara alami.
Sumber: KOMPAS.com