Senin, 31/08/20
 
Dokumen Rahasia Amerika Terkait Visi Prabowo Sekitar Tahun 1998

Putra | Internasional
Kamis, 26/07/2018 - 14:27:05 WIB
Prabowo
TERKAIT:
   
 
RiauEksis.com, Jakarta - National Security Archives (NSA) Amerika Serikat (AS) merilis dokumen rahasia terkait Indonesia khususnya visi Prabowo Subianto terkait transformasi politik yang terjadi sekitar tahun 1998.

Seluruhnya ada 34 dokumen dalam situs NSA dengan periode waktu antara 1997-1999. Dokumen-dokumen tersebut dirilis pada 24 Juli 2018.

Dikutip detikcom, Kamis (26/7/2018), ada satu dokumen telegram yang berisi dialog antara asisten Menlu AS Stanley Roth dengan Danjen Kopassus kala itu, Mayor Jenderal Prabowo. Percakapan tersebut dilakukan pada 6 November 1997 selama satu jam. Tak disebutkan di mana pertemuan dilakukan.

Percakapan diawali dengan gambaran umum hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Prabowo, tulis dokumen tersebut, menilai hubungan bilateral dengan AS sangat penting.

Prabowo berkata, dia telah menjelajah ke luar militer untuk mengumpulkan dana guna mengirim 53 prajurit untuk menempuh studi sarjana dan master di Amerika Serikat dan Inggris. Prabowo ingin Indonesia dipimpin oleh putra-putri 'terbaik dan tercerah' dan mereka haruslah berpendidikan.

Angkatan bersenjata, menurut Prabowo, jadi faktor penentu transformasi sistem politik. Pimpinan ABRI pada generasi Prabowo ingin mengikuti contoh Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand.

"Saya benci politik. Saya ingin militer keluar dari politik," kata Prabowo dalam dokumen tersebut.

Pada masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto, militer dimasukkan ke politik. Ada dwifungsi ABRI pada rezim tersebut.

Kembali ke dokumen yang mengungkap percapakan Stanley dan Prabowo, pria yang kini Ketum Gerindra tersebut, saat itu, ingin agar AS lebih melihat kondisi dan tantangan di Indonesia. Menurut Prabowo saat itu, Indonesia berpotensi seperti Yugoslavia karena adanya perbedaan suku, kultur, ekonomi, agama, dan linguistik.

Untuk diketahui, negara Yugoslavia terpecah pada awal 1990-an. Slovenia, Kroasia, hingga Bosnia-Herzegovina memilih untuk merdeka.

Prabowo memaparkan tentang sejarah kelam Indonesia yang pernah menghadapi ancaman komunisme dan ekstremis Islam. Namun menurut Prabowo, Indonesia tidak memerlukan bantuan langsung AS untuk mengatasi ancaman komunisme.

Dokumen itu menuliskan, Prabowo melihat tantangan Indonesia di masa mendatang adalah transisi politik dan transformasi negara. Pada dokumen itu juga ditulis tentang gambaran kondisi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto yang dinilai berhasil dalam bidang ekonomi.

Soeharto, dalam dokumen itu, disebut berlatar belakang militer yang tak pernah mengikuti pelatihan di luar negeri dan sedikit mengenyam pendidikan formal. Soeharto dinilai memiliki ingatan fotografik yang sangat kuat, namun Soeharto disebut tak selalu paham akan tekanan global.

Dalam perspektif Prabowo, tulis dokumen tersebut, lebih baik Soeharto mundur pada Maret 1998 dan Indonesia akan mengalami proses transisi yang damai. Prabowo meramalkan, apakah pada Maret 1998 atau beberapa tahun lagi, era Soeharto akan berakhir. 

Saat itu Prabowo sudah melihat ada intrik dari masyarakat arus bawah yang tahu bahwa mereka tak cukup kuat untuk melawan presiden secara langsung. Manuver tersebut dinilai berbahaya karena jumlah mereka bertambah.

Prabowo kemudian mengambil contoh dari negara Yugoslavia di mana saat muncul pemimpin yang kuat dari gerakan tersebut, negara itu jatuh oleh anarki. Sementara militer sudah mendapat tugas untuk mengatasi chaos. ****(ptr)





Berita Lainnya :
 
  • Puluhan Mantan Kades Dan Masyarakat Bergabung Di Relawan Millenial Kampung Untuk Kasmarni Dua Periode
  • Hendry CH Bangun lantik Kepengurusan PWI Kaltim, Zufra Irwan: Bentuk Ketidakpatuhan terhadap Keputusan Dewan Kehormatan PWI Pusat
  • Golkar – PKS Resmi Berkoalisi di Pilgubri 2024, Syamsuar-Mawardi Calon Pertama yang Siap Berlayar
  • Razia Kampung Narkoba Panger, Ratusan Personil Tim Gabungan Amankan 7 Pelaku Narkoba
  • Terkait Persoalan di PWI Pusat Rapat Pleno PWI Riau Minta Dilaksanakan KLB
  • PWI Riau dan PHR Taja Workshop conten creator
  • Jadi Partai ke-9 PKS Resmi Merapat Ke Pasangan Kasmarni - Bagus Santoso pada Pilkada Bengkalis.
  • Rapat Pleno PWI Pusat Tunjuk Zulmansyah Sekedang Plt Ketum PWI
  • Bantu Awasi Pekerjaan di Blok Rokan dan Hasilkan Efisiensi, PHR Beri Penghargaan ke Kejati Riau
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved