Tokyo (RiauEksis.Com) – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama mengatakan, negosiasi dengan Korea Utara terkait program senjata nuklir mereka cukup sulit. Sebab, isolasi yang diberlakukan terhadap Pyongyang justru semakin mengurangi kemungkinan pengaruh negosiasi.

“Korea Utara adalah contoh dari sebuah negara yang sejauh ini di luar norma internasional dan begitu terputus dengan dunia lainnya,” ujar Barack Obama di Tokyo, Jepang, dilansir dari ABC News, Minggu (25/3/18).

Presiden AS ke-44 itu menekankan bahwa upaya agar Korea Utara melucuti senjata nuklirnya masih tetap sulit dilakukan. Obama menyarankan agar negara-negara yang terlibat, yakni China, Korea Selatan, dan Jepang, lebih baik memberikan tekanan secara bersama-sama daripada secara terpisah.

Pria yang pernah tinggal di Indonesia itu mengatakan, upaya AS dahulu terhadap senjata nuklir milik Iran lebih sukses. Sebab, ada pengaruh yang lebih kuat dibandingkan terhadap Korea Utara saat ini, terutama dalam kaitannya dengan perdagangan.

“Itu membuat mereka kurang tunduk pada negosiasi semacam ini. Korea Utara adalah ancaman sesungguhnya. Pandangan kami selalu bahwa kami memilih memecahkan masalah ini dengan damai. Hal sebaliknya hanya akan memakan korban jiwa dalam jumlah signifikan,” ucap Barack Obama.

Pernyataan pria berdarah Kenya itu langsung mendapatkan tepuk tangan meriah dari para hadirin. Selain berpidato soal Korea Utara, Barack Obama juga mengungkit kunjungan bersejarahnya ke Hiroshima pada 2016.

Sebagaimana diketahui, Hiroshima adalah salah satu dari dua kota di Jepang yang dijatuhi bom atom oleh AS pada masa Perang Dunia II. Barack Obama menjadi Presiden AS pertama yang mengunjungi monumen tragedi Hiroshima pada 27 Mei 2016.

Hampir semua orang nomor satu di Negeri Paman Sam cukup terkenal di Negeri Matahari Terbit. Namun, kunjungan Barack Obama ke Hiroshima membuatnya jauh lebih terkenal di antara yang lain. Obama pun menyebut kunjungannya ke Hiroshima tersebut sebagai momen yang sangat kuat baginya. (nas)