Senin, 31/08/20
 
Tiga Hal Membuat Qatar Dianggap Jadi 'Ancaman'

|
, - WIB
Diskusi Populi Center, di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/6/2017). (foto:detik.com)
TERKAIT:
   
 
JAKARTA (riaueksis.com) - Negara Teluk Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar karena dianggap sebagai ancaman. Pengajar FE Universitas Indonesia, Berly Martawardaya menilai hal ini disebabkan tiga hal menarik yang dimiliki Qatar, negara penghasil migas tersebut.

"Qatar ini kecil tapi canggih. Jadi Qatar ini menarik ya, ada 3 hal paling penting yaitu geografi, geologi, dan demografi," kata Berly dalam diskusi Populi Center, di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/6/2017).

Menurut Berly, Qatar memiliki potensi besar dari segi pendapatan, pendidikan, serta sumber daya alam. Di sini, Qatar dianggap mempunyai inovasi dalam perubahan negara yang cukup cepat.

"Luas Qatar itu seperti wilayah Banten, tapi berkembang. Mereka juga punya beberapa kampus top dunia, jadi yang menarik dari Qatar, mereka ini sadar tidak mau berpangku tangan atas kekayaan migas, maupun apa yang mereka punya. Padahal dalam 56 tahun ke depan mereka diprediksi tidak akan habis minyaknya," jelas Berly.

Qatar dianggap sebagai negara kecil yang high profile, dengan mengekspor minyak mentah maupun yang sudah diolah. Selain itu, Qatar juga unggul dalam maskapai penerbangan dan pariwisata. Strategi ini yang dianggap sebagai ancaman dari Qatar.

"Jadi mereka sadar punya uang banyak, mereka bangun pendidikan yang kritis dimana pelan-pelan demokrasi tidak berjalan. Mereka buat juga stasiun televisi Al Jazeera yang tidak dapat diatur, ini kan luar biasa sekali," tuturnya.

Sementara itu, Pengajar FISIP UIN Jakarta, Ali Munhanif menyebut Qatar merupakan negara kecil yang spesial karena perekonomiannya tumbuh luar biasa.

"Nah kalau kita lihat perkembangan terakhir sikap negara teluk Arab, ini kan dipelopori oleh Saudi Arabia, itu salah satu ledakan adanya persepsi ancaman. Pada inflansi Irak, satu yang tidak setuju Qatar, dari awal dia sudah menunjukkan sikap tidak sependapat, ini juga faktor yang jadikan dia sebagai ancaman," ujarnya.

Munhanif mengatakan jika ada persaingan dominasi kawasan, Qatar cenderung mendorong terjadinya reformasi sistem politik. Menurutnya negara Timur Tengah membuat semacam partisi tidak hanya republik dan sistem monarki, namun ada wilayah lain yang menjadi pilihan.

"Di situ sebenarnya region yang republik, tapi Qatar menunjukkan sisi lain dari monarki, dinamika persaingan dari Timur Tengah. Qatar adalah regional yang mendorong reformasi, mengapa sebenarnya dia mendukung Iran, dia tidak menempatkan ini sebagai klaim, tapi mendorong Iran terjadi reformasi, termasuk mendukung Hamas di Gaza," jelasnya.

Dalam hal ini Qatar disebut lebih terbuka dalam konteks mendorong reformasi, dimulai dari sikap pragmatis. Artinya, Qatar lebih diterima negara-negara Eropa karena mampu masuk dalam jantung Eropa.

"Qatar juga menjadi obat melakukan reformasi generasi baru untuk memegang pemerintahan. Qatar adalah negara satu-satunya di negara Timur Tengah membuka sebuah reformasi, dan itu membuahkan hasil, menempatkan Qatar sebagai negara kecil yang mampu, di situ Saudi mulai terancam," imbuh Munhanif.

"Sejauh ini, Qatar dianggap sebagai teladan dari perkembangan ekonomi dan mungkin akan menjadi revolusi Timur Tengah," katanya.
(wan)


Dikutip dari: detik.com






Berita Lainnya :
 
  • Pengembangan Solusi Manajemen Armada Berbasis Teknologi dan Transaksi-Dalam Kendaraan di Indonesia ,
  • Seberapa Pentingnya Explorasi Berkelanjutan di Industri Migas
  • Rafi Ahmad Dilantik Presiden Prabowo Menjadi Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni
  • i-TERM, Inovasi Teknologi Migas PHR Untuk Indonesia
  • Kapolsek Said Sampaikan Cooling System Pilkada damai Disela Peninjauan Pin Polio dan Imunisasi
  • Kisah Inspiratif Anak- Anak Berkebutuhan Khusus Kampar, Lahirkan Pesona Batik yang Menawan
  • Pengurus PWI Bangka Selatan Kunjungi PWI Jaya, Dalami Program Kegiatan Organisasi
  • Bupati Bengkalis akan Lakukan Peningkatan Infrastruktur dan Bangun Sarana Pendidikan di Siak Kecil
  • Pelantikan Prabowo Gibran Dihadiri Kepala Negara dan Utusan Asing
  •  
     
     
    Selasa, 26 Oktober 2021 - 18:43:32 WIB
    Tampil Percaya Diri, Timnas Indonesia U-23 Berhasil Tumbangkan Australia di Kualifikasi Piala Asia 2021
    Senin, 13 Maret 2017 - 15:36:31 WIB
    Tepung Sagu Dapat Sembuhkan Sakit Maag...Ini Resep dan Cara Membuatnya
    Senin, 29 Agustus 2016 - 19:36:49 WIB
    Rupanya Seperti Ini Cara Tes Keperawanan Calon Polwan, Duh Ngerinya..
    Selasa , 12 Januari 2022 - 09:08:34 WIB
    "Komunis sudah Masuk Hampir Seluruh Sendi Bernegara"
    Rabu, 03 Oktober 2018 - 09:07:42 WIB
    Sandiaga Uno Berpendapat Ratna Sarumpaet Dalam Keadaan Diancam
    Jumat, 22 Oktober 2021 - 16:29:53 WIB
    Tampil Menyakinkan Skuad Garuda Indonesia Unggul 2-0 Atas Nepal
    Rabu, 25 Januari 2017 - 00:37:58 WIB
    Inilah Nama 11 Raja Yang Pernah Bertahta di Kerajaan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau
    Selasa, 06 Desember 2016 - 19:15:37 WIB
    Indonesia Istimewa
    Kapal Kargo Star 50 Buatan Indonesia Ini Menjadi Primadona Bagi Pasar Internasional
    Selasa, 17 Juli 2018 - 20:42:25 WIB
    Arsene Wenger: Saya Menyesal Telah Mengorbankan Segala Yang Saya Lakukan
    Selasa, 24 Juli 2018 - 15:26:53 WIB
    Lionel Messi Gabung Inter Milan Susul Christiano Ronaldo Ke Seri A?
    Sabtu, 23 Oktober 2021 - 18:46:45 WIB
    Shin Tae Yong Mampu Membawa Kemenangan Bagi Indonesia Saat Melawan Australia Kualifikasi Piala Asia U-23
    Jumat, 12 Oktober 2018 - 20:27:48 WIB
    Pengemudi Taksi Online Ini Buat Dinding Anti Begal
    Minggu, 22 Maret 2020 - 22:09:21 WIB
    WHO Tegaskan Chloroquine Obat COVID-19 Adalah Hoax
    Rabu, 18 Agustus 2021 - 11:08:40 WIB
    The Minions Bakal Dipecah, Berikut Kandidat Terkuat Untuk Kevin Sanjaya
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved