Senin, 31/08/20
 
Korut Ancam Perang Nuklir Dengan China

Ditma | Internasional
Jumat, 01/04/2016 - 15:38:05 WIB
Kim Jong-Un
TERKAIT:
   
 
PYONGYANG, RiauEksis.com - Diktator muda Korea Utara (Korut) Kim Jong-un kini menyatakan China sebagai musuh dan mengancam perang nuklir dengan Beijing.
 
Kim Jong-un hilang kesabaran setelah China yang selama ini dianggap sebagai sekutu utama justru mengambil bagian dalam penjatuhan sanksi keras Dewan Keamanan PBB terhadap Pyongyang.
 
Kejengkelan Kim Jong-un terhadap China terungkap dari dokumen Korut tertanggal 10 Maret 2016. Dalam dokumen itu, rezim Pyongyang mengutuk China yang dianggap "mengkhianati sosialisme".
 
Korut, lanjut isi dokumen itu, lantas mengancam untuk menekan China dengan kekuatan “badai nuklir”. "Kita tidak lagi melangkah sepele pada China dan jangan berurusan dengan mereka," bunyi dokumen itu.

Dokumen itu diperoleh dan diterbitkan Daily NK. Dokumen yang memposisikan China sebagai "musuh yang dibenci" Korut tersebut diterbitkan oleh Partai Pekerja Korut dan disebarkan media Korut yang berbasis di Korea Selatan itu.
 
"Semua anggota partai dan pekerja harus bergabung dalam skema menghancurkan dan menekan China dengan kekuatan badai nuklir atas pengkhianatan pada sosialisme," lanjut dokumen itu.
 
China selama ini telah menjadi sekutu utama Korut sejak negara itu membela Pyongyang dalam Perang Korea 1950-1953. Selain sebagai sekutu utama, China juga merupakan mitra dagang terbesar Korut.
 
Tapi, pada awal bulan ini China justru menyetujui usulan Amerika Serikat (AS) dalam merumuskan sanksi keras Dewan Keamanan PBB terhadap Korut setelah rezim Kim Jong-un menguji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen pada 6 Januari 2016.
 
Lee Young Hwa, seorang profesor di Universitas Kansai, mengatakan bahwa Korut telah secara terbuka menyatakan China menjadi "negara musuh" dan menempatkannya pada peringkat yang sama dengan Korea Selatan, AS, dan Jepang.


"Dokumen itu menjelaskan bahwa China adalah peserta yang bersemangat dalam penjatuhan sanksi karena khawatir bahwa statusnya yang mendominasi Laut Asia Timur akan ditantang," kata Lee Young Hwa, seperti dikutip Mirror, semalam (31/3/2016).
 
"Sekarang telah memposisikan AS sebagai 'musuh penakut' dan China sebagai 'musuh yang dibenci'," ujar profesor Lee.
 
"Penggunaan istilah ‘badai nuklir’ juga menunjukkan hal itu mengancam Beijing dengan provokasi nuklir dan rudal," imbuhnya, seperti yang dilansir Daily NK. (Der)







Berita Lainnya :
 
  • Halal Bihalal Polresta Pekanbaru, 2 Personil Terima Tiket Umroh dari Kapolda Riau
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  • Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Bersama Ketua Dewan Pers
  • Camat Mandau Dorong Pembentukan DPW IKA Plus Bengkalis, Freddy Antoni Terpilih Sebagai Ketua
  • Rumah Sakit Alihkan Pasien Belum Aktif UHC ke Umum, Diskes Pekanbaru Ancam Putus Kerjasama
  • Pemkab Bengkalis Terus Pacu Percepatan Pembangunan Jembatan Bengkalis-Bukit Batu
  • Bupati Kasmarni Harap Kepala Sekolah Fokus dan Optimalkan Kinerja Demi Kemajuan Pendidikan
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved