Senin, 31/08/20
 
Paris rusuh Saat Lockdown. Anak-anak muda Menyerang Polisi Antihuru-hara

|
, - WIB
Sejumlah anak muda menyerang polisi antihuru-hara dengan kembang api dan membakar ban di malam ketiga kerusuhan di pinggiran Kota Paris selama fase lockdown untuk menahan penyebaran virus corona. 
TERKAIT:
   
 
Riaueksis.com- Di tengah penyebaran virus Corona atau Covid-19 di berbagai wilayah, kerumunan anak muda menargetkan polisi antihuru-hara dengan kembang api dan membakar ban di pinggiran kota Paris.

Kehadiran polisi untuk menegakkan lockdown malah memperburuk ketegangan.

Banlieue Prancis, kawasan dengan penduduk berpenghasilan rendah mengelilingi kota-kota di negeri mode, sering menjadi titik nyala kemarahan atas ketidaksetaraan sosial dan ekonomi serta tuduhan kepolisian bertindak kasar.

Di Villeneuve-La-Garenne, tempat masalah pertama kali berkobar pada Sabtu (18/4/2020) pekan lalu setelah pengendara sepeda motor menabrak pintu mobil polisi yang terbuka, anak-anak muda mengarahkan tembakan kembang api ke arah polisi.

Penguncian yang diberlakukan Pemerintah Prancis untuk menahan penyebaran virus corona, menyebabkan orang hanya bisa meninggalkan rumah untuk membeli bahan makanan, pergi bekerja, mendapatkan perawatan medis, atau berolahraga.

Dalam insiden Sabtu pekan lalu, beberapa warga setempat mengatakan, petugas sengaja membuka pintu mobil polisi ke jalur pengendara sepeda motor.

Menurut Kepolisian Paris, investigasi sedang mereka lakukan atas kejadian itu.

Kerusuhan juga pecah pada Senin hingga Selasa malam di distrik-distrik sekitarnya d Prancis seperti Gennevilliers, Clichy-La-Garenne, dan Asnieres.

“Polisi bergerak melalui jalan-jalan, dengan pelontar gas air mata dan tameng. Banyak kembang api,” kicau Clement Lanot, jurnalis lepas, di akun Twitter-nya, Senin tengah malam ketika kerusuhan meletus, seperti dilansir Reuters.

Pada 2005, kematian dua pemuda yang melarikan diri dari kejaran polisi di pinggiran Utara Paris memicu kerusuhan nasional yang berlangsung selama tiga minggu.

"(Kejadian) ini mengingatkan saya pada 2005," kata Yves Lefebvre, Kepala SGP Unite, serikat polisi terbesar di Prancis, seperti dikutip Reuters. "Yang saya takutkan adalah itu akan meledak di banlieues. Mungkin sangat sulit diatasi”.

Lefebvre mengatakan, Kepolisian sedang menambah personel karena sekitar 10% petugas sakit, menjalani isolasi diri, atau harus menjaga anak-anak selama penguncian.

"Jika besok kami dihadapkan dengan kekerasan perkotaan yang meluas, kami akan kesulitan mempertahankan penguncian kecuali jam malam diberlakukan, dan tentara dipanggil untuk membantu menegakkannya," ujar Lefebvre.

Seorang juru bicara Kepolisian Prancis menolak mengomentari kemungkinan pemberlakuan jam malam jika situasinya memburuk.

Aliansi, serikat polisi lainnya, melaporkan kerusuhan pecah secara sporadis kota-kota lainnya seperti Yvelines, sebelah Barat Paris. Mobil polisi dirusak dan kembang api ditembakkan ke arah petugas.

Mengutip Reuters, Julien Le Cam, Kepala Serikat Aliansi di Yvelines, menyebutkan, para petugas dari unit investigasi dipekerjakan kembali ke patroli jalanan untuk menambah kekuatan.

“Biasanya satu kota bertugas dan mereka terbagi dalam shift. Tadi malam mereka semua bertugas,” kata Le Cam. "Ada kelompok-kelompok kekerasan di semua zona, sulit kami mencari kontak dengan polisi".**

Sumber TribunNews.com






Berita Lainnya :
 
  • Kolaborasi Jaga Bumi, PHR Tanam Ribuan Pohon untuk Lestarikan Lingkungan dan Mitigasi Perubahan Iklim
  • Tunadaksa Fatia Nur Azzahra: Dibully saat Kecil Kini Jadi Calon Polwan
  • Maksimalkan Pelayanan, Bupati Kasmarni Resmikan Operasional Nicu/Picu dan TDD RSUD Mandau
  • PHR-Seaqis Tingkatkan Kompetensi Guru, STEM Ciptakan Pelajar Berkarakter Pancasila
  • Pleno Perdana PWI Pusat Tetapkan HPN 2025 di Provinsi Riau
  • PHR Laksanakan Latihan Gabungan Atasi Kondisi Darurat di Pelabuhan Dumai
  • Kapolsek Bukit Batu Bersama Kapolres Bengkalis Sosialisasikan Cooling System
  • Indosat Sukses hadirkan Pengalaman Digital Selama PON XXI Aceh-Sumut
  • Satgas TIK OMP LK-2024, Cek Perangkat Radio dan Jaringan Secara Rutin
  •  
     
     
    Selasa, 26 Oktober 2021 - 18:43:32 WIB
    Tampil Percaya Diri, Timnas Indonesia U-23 Berhasil Tumbangkan Australia di Kualifikasi Piala Asia 2021
    Senin, 13 Maret 2017 - 15:36:31 WIB
    Tepung Sagu Dapat Sembuhkan Sakit Maag...Ini Resep dan Cara Membuatnya
    Senin, 29 Agustus 2016 - 19:36:49 WIB
    Rupanya Seperti Ini Cara Tes Keperawanan Calon Polwan, Duh Ngerinya..
    Selasa , 12 Januari 2022 - 09:08:34 WIB
    "Komunis sudah Masuk Hampir Seluruh Sendi Bernegara"
    Rabu, 03 Oktober 2018 - 09:07:42 WIB
    Sandiaga Uno Berpendapat Ratna Sarumpaet Dalam Keadaan Diancam
    Jumat, 22 Oktober 2021 - 16:29:53 WIB
    Tampil Menyakinkan Skuad Garuda Indonesia Unggul 2-0 Atas Nepal
    Rabu, 25 Januari 2017 - 00:37:58 WIB
    Inilah Nama 11 Raja Yang Pernah Bertahta di Kerajaan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau
    Selasa, 06 Desember 2016 - 19:15:37 WIB
    Indonesia Istimewa
    Kapal Kargo Star 50 Buatan Indonesia Ini Menjadi Primadona Bagi Pasar Internasional
    Selasa, 17 Juli 2018 - 20:42:25 WIB
    Arsene Wenger: Saya Menyesal Telah Mengorbankan Segala Yang Saya Lakukan
    Selasa, 24 Juli 2018 - 15:26:53 WIB
    Lionel Messi Gabung Inter Milan Susul Christiano Ronaldo Ke Seri A?
    Sabtu, 23 Oktober 2021 - 18:46:45 WIB
    Shin Tae Yong Mampu Membawa Kemenangan Bagi Indonesia Saat Melawan Australia Kualifikasi Piala Asia U-23
    Jumat, 12 Oktober 2018 - 20:27:48 WIB
    Pengemudi Taksi Online Ini Buat Dinding Anti Begal
    Minggu, 22 Maret 2020 - 22:09:21 WIB
    WHO Tegaskan Chloroquine Obat COVID-19 Adalah Hoax
    Rabu, 18 Agustus 2021 - 11:08:40 WIB
    The Minions Bakal Dipecah, Berikut Kandidat Terkuat Untuk Kevin Sanjaya
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved