Senin, 31/08/20
 
Paris rusuh Saat Lockdown. Anak-anak muda Menyerang Polisi Antihuru-hara

Martalena | Internasional
Rabu, 22/04/2020 - 21:59:05 WIB
Sejumlah anak muda menyerang polisi antihuru-hara dengan kembang api dan membakar ban di malam ketiga kerusuhan di pinggiran Kota Paris selama fase lockdown untuk menahan penyebaran virus corona. 
TERKAIT:
   
 
Riaueksis.com- Di tengah penyebaran virus Corona atau Covid-19 di berbagai wilayah, kerumunan anak muda menargetkan polisi antihuru-hara dengan kembang api dan membakar ban di pinggiran kota Paris.

Kehadiran polisi untuk menegakkan lockdown malah memperburuk ketegangan.

Banlieue Prancis, kawasan dengan penduduk berpenghasilan rendah mengelilingi kota-kota di negeri mode, sering menjadi titik nyala kemarahan atas ketidaksetaraan sosial dan ekonomi serta tuduhan kepolisian bertindak kasar.

Di Villeneuve-La-Garenne, tempat masalah pertama kali berkobar pada Sabtu (18/4/2020) pekan lalu setelah pengendara sepeda motor menabrak pintu mobil polisi yang terbuka, anak-anak muda mengarahkan tembakan kembang api ke arah polisi.

Penguncian yang diberlakukan Pemerintah Prancis untuk menahan penyebaran virus corona, menyebabkan orang hanya bisa meninggalkan rumah untuk membeli bahan makanan, pergi bekerja, mendapatkan perawatan medis, atau berolahraga.

Dalam insiden Sabtu pekan lalu, beberapa warga setempat mengatakan, petugas sengaja membuka pintu mobil polisi ke jalur pengendara sepeda motor.

Menurut Kepolisian Paris, investigasi sedang mereka lakukan atas kejadian itu.

Kerusuhan juga pecah pada Senin hingga Selasa malam di distrik-distrik sekitarnya d Prancis seperti Gennevilliers, Clichy-La-Garenne, dan Asnieres.

“Polisi bergerak melalui jalan-jalan, dengan pelontar gas air mata dan tameng. Banyak kembang api,” kicau Clement Lanot, jurnalis lepas, di akun Twitter-nya, Senin tengah malam ketika kerusuhan meletus, seperti dilansir Reuters.

Pada 2005, kematian dua pemuda yang melarikan diri dari kejaran polisi di pinggiran Utara Paris memicu kerusuhan nasional yang berlangsung selama tiga minggu.

"(Kejadian) ini mengingatkan saya pada 2005," kata Yves Lefebvre, Kepala SGP Unite, serikat polisi terbesar di Prancis, seperti dikutip Reuters. "Yang saya takutkan adalah itu akan meledak di banlieues. Mungkin sangat sulit diatasi”.

Lefebvre mengatakan, Kepolisian sedang menambah personel karena sekitar 10% petugas sakit, menjalani isolasi diri, atau harus menjaga anak-anak selama penguncian.

"Jika besok kami dihadapkan dengan kekerasan perkotaan yang meluas, kami akan kesulitan mempertahankan penguncian kecuali jam malam diberlakukan, dan tentara dipanggil untuk membantu menegakkannya," ujar Lefebvre.

Seorang juru bicara Kepolisian Prancis menolak mengomentari kemungkinan pemberlakuan jam malam jika situasinya memburuk.

Aliansi, serikat polisi lainnya, melaporkan kerusuhan pecah secara sporadis kota-kota lainnya seperti Yvelines, sebelah Barat Paris. Mobil polisi dirusak dan kembang api ditembakkan ke arah petugas.

Mengutip Reuters, Julien Le Cam, Kepala Serikat Aliansi di Yvelines, menyebutkan, para petugas dari unit investigasi dipekerjakan kembali ke patroli jalanan untuk menambah kekuatan.

“Biasanya satu kota bertugas dan mereka terbagi dalam shift. Tadi malam mereka semua bertugas,” kata Le Cam. "Ada kelompok-kelompok kekerasan di semua zona, sulit kami mencari kontak dengan polisi".**

Sumber TribunNews.com






Berita Lainnya :
 
  • Pemprov Riau Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28
  • 5.274 JCH Riau Mulai Diberangkatkan 12 Mei 2024
  • Kapolda Riau adakan Halal Bihalal bersama PD IV KBPP POLRI dan IKAL Propinsi Riau
  • Lantik Pengurus PWI Kuansing, Raja Isyam : Jaga Nama Baik Organisasi dan Selalu Kritik
  • Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024, Indonesia Cetak Sejarah
  • Halal Bihalal Polresta Pekanbaru, 2 Personil Terima Tiket Umroh dari Kapolda Riau
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved