Senin, 31/08/20
 
Angin Puting Beliung Di Bogor: Penjelasan Singkat Soal Angin Puting Beliung

Putra | Nasional
Jumat, 07/12/2018 - 14:37:45 WIB
foto internet
TERKAIT:
   
 
RiauEksis.com - Angin puting beliung memporak-porandakan pemukiman warga di kawasan Batutulis, Bogor Jawa Barat, Kamis sore, 6 Desember 2018. Kejadian berlangsung sekitar pukul 15.20 WIB.

Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Hary T Djatmiko memberikan penjelasan singkat  soal angin puting beliung. Menurutnya, puting beliung merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi.

"Kejadian hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi, atau pancaroba musim baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya dan musim hujan saat kondisi cuaca pagi cerah dan terik," kata Hary lewat pesan tertulis yang diterima VIVA.

Hary menuturkan, indikasi terjadinya hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat antara lain, satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah. Selain itu, udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT besar dari 4.5°Celcius disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60 persen).

Hary menambahkan, mulai pukul 10.00 WIB terlihat tumbuh awan Cumulus atau istilah lain awan putih berlapis-lapis). Di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.

"Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu  atau hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus). Pepohonan di sekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat," ucapnya.

Bukan hanya itu, dijelaskan Hary, akan terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat yang mengalami tersebut berdiri. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba-tiba. Apabila hujan gerimis maka kejadian angin kencang berada jauh dari tempat hujan gerimis tersebut.

"Jika satu sampai tiga hari berturut- turut tidak ada hujan pada musim transisi, pancaroba, penghujan maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak," kata dia.

Adapun, sifat-sifat puting beliung antara lain, angin kencang berdurasi singkat, sangat lokal, luasnya berkisar lima sampai 10 Kilometer. Waktunya singkat sekitar kurang dari 10 menit, lebih sering terjadi pada peralihan musim (pancaroba).

"Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari dan terkadang menjelang malam hari Bergerak secara garis lurus.

"Tidak bisa diprediksi secara spesifik, hanya bisa diprediksi setengah sampai satu jam sebelum kejadian. Jika melihat atau merasakan tanda-tandanya dengan tingkat keakuratan kurang dari 50 persen," kata dia.

"Hanya berasal dari awan Cumulonimbus (Cb), bukan dari pergerakan angin Monsoon maupun pergerakan angin pada umumnya. Tapi tidak semua awan Cb menimbulkan puting beliung, kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama," sambungnya.****(ptr)





Berita Lainnya :
 
  • Seleksi Calon Polisi, Ribuan Peserta Padati Mapolda Riau
  • Pemprov Riau Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28
  • 5.274 JCH Riau Mulai Diberangkatkan 12 Mei 2024
  • Kapolda Riau adakan Halal Bihalal bersama PD IV KBPP POLRI dan IKAL Propinsi Riau
  • Lantik Pengurus PWI Kuansing, Raja Isyam : Jaga Nama Baik Organisasi dan Selalu Kritik
  • Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024, Indonesia Cetak Sejarah
  • Halal Bihalal Polresta Pekanbaru, 2 Personil Terima Tiket Umroh dari Kapolda Riau
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved