Novel Baswedan Dikonfirmasi Soal Keterlibatan Oknum Polri
Putra | Nasional
Kamis, 20/06/2019 - 19:46:02 WIB
|
Foto internet |
TERKAIT:
RiauEksis.com - Tim Kuasa Hukum Novel Baswedan menyebut kliennya sempat ditanya soal keterlibatan oknum Polri dalam kasus penyiraman air keras tersebut. Novel pun disebut memberikan nama oknum Polri tersebut ke penyidik.
"Ya tadi keterlibatan terkait anggota kepolisian ada pertanyaan yang diajukan oleh salah satu anggota tim kepada Mas Novel, ada pertanyaan. Beliau menyebutkan nama salah satu anggota kepolisian," tutur salah satu kuasa hukum Novel Baswedan Arif Maulana di KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (20/6/2019). Arif menyampaikan itu berdampingan dengan Novel.
Arif enggan menyebutkan nama oknum Polri tersebut. Namun, ia mengatakan oknum Polri itu berkaitan dengan pengagalan operasi tangkap tangan (OTT) KPK soal kasus reklamasi.
"Dia berkaitan dengan kasus penggagalan OTT KPK di kasus reklamasi," sebut Arif.
Saat dikonfirmasi soal hal itu, Novel enggan menjelaskan lebih rinci soal oknum Polri tersebut. Novel hanya ingin tim gabungan bentukan Kapolri itu berfokus menangkap pelaku teror terhadap dirinya dan pegawai KPK. Bukan malah mencampur adukan dengan perkara yang lain sehingga tidak kunjung terungkap.
"Saya minta pemeriksaan fokus kepada yang mana, kalau nanti dicampuraduk bukannya malah bisa mengungkap malah punya lagi gambaran seolah-olah nggak bisa dibuktikan," kata Novel.
"Saya juga penyidik saya juga punya pemahaman yang kuat dalam pembuktian, yang mana pembuktian perkara harus jelas, tidak 10 perkara digabung menjadi 1 terus kemudian ruwet jadi tidak ketemu," sambungnya.
Untuk, Novel meminta polisi ketimbang terus bertanya soal siapa oknum Polri tersebut, lebih baik segera menangkap pelaku penyiraman terhadapnya itu. Menurut Novel, cara itu akan lebih efektif dalam mengungkap kasus tersebut.
"Jadi siapapun pihak yang ingin saya menceritakan soal motif, menceritakan latar belakang siapa oknum dibelakangan, yang saya katakan lebih baik tangkap dulu pelaku lapangannya bukankah buktinya harusnya ada. Tapi ketika pelaku lapangannya tidak ditangkap tapi bicara motif, saya balik bertanya, dengan motif kalau saya sampaikan, bukti soal motif apa itu bisa membuktikan pelaku lapangan, pasti tidak. Kalau saya bicara soal motif apa itu akan menjadi kuat, pasti sangat mudah untuk dielakan. Oleh karenai itu penting untuk mengungkap pelaku lapangan," jelas Novel.****(ptr)