Senin, 31/08/20
 
Aksi Pungli & Premanisme di Lintas Sumbar-Riau Kian Meresahkan

Ditma | Hukum
Kamis, 15/03/2018 - 17:43:21 WIB
Ilustrasi
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU, Riaueksis.com - Pungutan liar (pungli) semakin marak di jalan lintas barat Sumatera, tepatnya di kawasan Rantau Berangin-Rimbo Datar, Kabupaten Kampar, Riau.

Sekelompok preman beraksi dan memaksa sopir angkutan barang memberi uang. Bahkan, para sopir diminta menjadi anggota organisasi mereka. Antara lain, sekelompok orang yang menamakan diri TLLK dan PT Media Lalu Lintas.

Seorang sopir angkutan barang Ahmad mengaku harus membayar Rp150 ribu sebagai uang pendaftaran. Setelah itu, sopir harus membayar Rp100 ribu perbulan saat melintas di Pos TLLK, Rantau Berangin, Kampar, Riau. 

"Kami harus membayar uang itu. Kalau tidak mobil dikejar, bahkan dirusak anggota kelompok ini," kata Ahmad.

Kelompok JLLK menempel stiker di mobil angkutan barang dengan mengklaim organisasi mereka sebagai mitra TNI-Polri. Ternyata tidak hanya satu pos pungli yang berdiri di jalur Rantau Berangin-Rimbo Datar. 

Menurut sopir, satu pos pungli baru juga sedang dibangun atas nama organisasi Serdadu, Rimbo Datar. Kelompok preman ini berjumlah dua atau tiga orang saat meminta jatah uang keamanan. 

Ahmad mengungkapkan aksi mereka semakin merajalela karena tidak ada penertiban dari kepolisian setempat padahal ini sangat meresahkan.

"Para sopir sudah resah karena harus membayar perbulan Rp 100 ribu setiap pos. Upah kami habis untuk membayar pungli saja," kata Ahmad.

Ia mengaku tidak ada tanggapan aparat kepolisian jika sopir melaporkan pungli di jalur Rantau Berangin-Rimbo Datar. 

"Selama ini, kalau kami melapor, jawaban petugas hanya akan dicari pelakunya. Tapi para pelaku tetap bebas beraksi dan pungli terus terjadi," kata Ahmad. 

Mereka nekad tidur di tengah jalan kalau sopir tidak mau berhenti. Angkutan barang yang melaju dikejar pelaku dengan sepeda motor. Sopir pun dipaksa turun dan mobilnya dirusak.

Sopir berharap Polda Riau dan Dinas Perhubungan Riau menertibkan pungli di perbatasan Riau-Sumbar. Sebab, aktivitas mereka semakin brutal karena tidak adanya sanksi. (der)





Berita Lainnya :
 
  • Seleksi Calon Polisi, Ribuan Peserta Padati Mapolda Riau
  • Pemprov Riau Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28
  • 5.274 JCH Riau Mulai Diberangkatkan 12 Mei 2024
  • Kapolda Riau adakan Halal Bihalal bersama PD IV KBPP POLRI dan IKAL Propinsi Riau
  • Lantik Pengurus PWI Kuansing, Raja Isyam : Jaga Nama Baik Organisasi dan Selalu Kritik
  • Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024, Indonesia Cetak Sejarah
  • Halal Bihalal Polresta Pekanbaru, 2 Personil Terima Tiket Umroh dari Kapolda Riau
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved