Senin, 31/08/20
 
Walikota Batu Ditangkap KPK, Ternyata Berniat Bisnis Ketika Lengser

Ridwan Alkalam | Hukum
Sabtu, 16/09/2017 - 21:20:55 WIB

TERKAIT:
   
 
SURABAYA (riaueksis.com) - Wali Kota Batu, Jawa Timur, Eddy Rumpoko ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat berada di rumah dinasnya, Sabtu (16/9/2017) siang. Selain Eddy ikut ditangkap satu orang rekanan dari pihak swasta

"Pukul 13.40 WIB tadi dilakukan penangkapan bersama pengamanan dari Polda Jatim," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, seperti dilansir detikcom, Sabtu (16/9/2017).

Di rumah dinas, ada satu orang yang ikut ditangkap. Diduga orang tersebut dari pihak rekanan. "Penangkapannya di rumah dinas. Selain wali kota juga ada satu orang dari swasta," ujarnya.

Menurut Frans, Walkot Batu dibawa lebih dulu ke Polda Jatim untuk pemeriksaan awal. Setelahnya Walkot Batu dibawa ke gedung KPK di Jakarta. "Polda Jatim hanya dipinjam tempat untuk dilakukan pemeriksaan," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif membenarkan penangkapan Walkot batu. Diduga Eddy menerima suap terkait dengan proyek. "Betul. Pastinya terkait proyek," ujar Syarif terpisah.

Niat Bisnis Properti

Wali Kota Batu Eddy Rumpoko ternyata punya banyak aset tanah dan bangunan di sejumlah daerah. Istrinya, Dewanti Rumpoko pernah mengatakan suaminya akan kembali menggeluti usaha properti saat lengser nanti.

"Saya rasa bapak (Eddy Rumpoko) sudah punya kegiatan sendiri. Setelah ini bapak akan kembali ke dunia usaha," kata Dewanti di posko pemenangan yang juga kantor DPC PDIP Kota Batu di Jalan Oro-oro Ombo, Rabu (15/2).

Dari aplikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Eddy terakhir melapor pada 1 Juni 2015. Total harta yang dimiliki yakni Rp16.438.612.628 dan 181.437 USD (Rp2,4 miliar).

Harta tersebut terbagi dari harta bergerak dan tidak bergerak. Eddy diketahui memiliki aset aset tanah dan bangunan di Jakarta Selatan, Malang, Batu dan Yogyakarta.

Salah satu aset tanah di Batu milik Eddy yakni tanah berukuran 4.560 meter persegi senilai Rp350 juta. Sementara di Jakarta Selatan, Eddy punya aset tanah seluas 90 meter persegi senilai Rp1,2 miliar.

Sementara itu, Dewanti akan menggantikan Eddy yang sudah dua kali menjabat sebagai Walikota Batu. Dia terpilih dalam Pilwakot Batu 2017 diusung oleh PDIP dan berpasangan dengan Punjul Santoso.

Eddy ditangkap KPK di rumah dinasnya siang tadi. Selain Eddy ikut ditangkap satu orang dari pihak swasta

"Pukul 13.40 WIB tadi dilakukan penangkapan bersama pengamanan dari Polda Jatim," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, dilansir detikcom, Sabtu (16/9). (wan)






Berita Lainnya :
 
  • Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024, Indonesia Cetak Sejarah
  • Halal Bihalal Polresta Pekanbaru, 2 Personil Terima Tiket Umroh dari Kapolda Riau
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  • Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Bersama Ketua Dewan Pers
  • Camat Mandau Dorong Pembentukan DPW IKA Plus Bengkalis, Freddy Antoni Terpilih Sebagai Ketua
  • Rumah Sakit Alihkan Pasien Belum Aktif UHC ke Umum, Diskes Pekanbaru Ancam Putus Kerjasama
  • Pemkab Bengkalis Terus Pacu Percepatan Pembangunan Jembatan Bengkalis-Bukit Batu
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved