Gubernur BI Heran, Bunga Kredit Masih 12 Persen
|
, - WIB
JAKARTA (riaueksis.com) - Bank Indonesia (BI) memastikan penurunan suku bunga kredit perbankan hingga saat ini masih berjalan lamban meskipun suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate telah turun cukup tinggi.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Komplek Istana, Jakarta, Senin (28/8/2017).
Dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowo) Agus melaporkan terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berhasil menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,5%. Sehingga dari akhir 2015 sampai sekarang sudah ada penurunan 175 basis poin.
"Sehingga kita punya kesempatan untuk mendiskusikan bagaimana kondisi ekonomi Indonesia," kata Agus.
Lalu, kata Agus, penurunan suku bunga juga dilakukan seiring dengan rendahnya level inflasi Indonesia yang diperkirakan berada di kisaran 4% pada tahun ini, bahkan di 2018 ditargetkan di level 3,5%.
"Ya kalau seandainya dari 1 Januari 2016 sampai dengan sekarang itu kan sebetulnya sudah turun itu 1,5%, ditambah 25 basis poin jadi turun 1,75%. Tetapi kalo dari sisi kredit itu memang penurunannya lebih pelan," tambah dia.
Dia menyebutkan, penurunan suku bunga acuan juga membutuhkan waktu untuk diimplementasikan oleh para perbankan nasional. Proyeksinya, perlu waktu dua hingga tiga kuartal.
"Jadi perkembangan di deposit rate turunnya lebih cepat dibandingkan dengan kredit. Tadi bicarakan bahwa kalau seandainya turun 150 basis point (1,5%) bunga, kok kreditnya masih ada di kisaran 12%? Tadi kita diskusikan dan kita tahu untuk pinjaman segmen korporasi dan segmen pinjaman rumahan itu sudah single digit. Tapi secara umum untuk kredit UMKM dan modal kerja ini masih 12%," papar dia.
Kendati demikian, lanjut Agus, untuk tingkat suku bunga deposito sudah menurun cukup baik. Namun untuk suku bunga kredit arahnya lebih pelan.
"Tetapi kita harapkan dalam waktu dua kuartal itu sudah bisa terjadi penurunan. Kita kemarin saat RDG bulanan, kita melihat bahwa di bulan Juli itu masih ada penurunan. Tetapi memang agak pelan penurunannya. Tapi nanti akan menjadi lebih rendah lagi," kata Agus.
Sedangkan arahan dari Presiden Jokowi, kata Agus, untuk berkoordinasi antara BI dengan OJK terkait dengan penurunan suku bunga kredit. Apalagi, pertumbuhannya masih di bawah dari yang diharapkan.
"Bank Indonesia sebelumnya memperkirakan antara 10 sampai 12%. Tadi kami juga menyampaikan bahwa pertumbuhan kredit di tahun 2017 ini direvisi antara 8 sampai 10%. Jadi masih single digit seperti di tahun yang lalu. Tetapi kita harapkan di semester kedua 2017 pertumbuhan kredit akan lebih baik. Dan nanti 2018 pertumbuhan kredit antara 10 sampai 12% kembali," tutup dia. (wan)
Dikutip dari: detikfinance.com