Senin, 31/08/20
 
DPRD Riau Sarankan Taksi Gunakan Aplikasi Online

Ridwan Alkaam | Ekonomi
Senin, 21/08/2017 - 22:59:46 WIB

TERKAIT:
   
 
PEKANBARU (riaueksis.com) - Kekisruhan ini terjadi antara pengemudi taksi konvensional dengan pengemudi Angkutan Sewa Khusus (ASK) dinilai akibat pemerintah yang tidak konsisten terhadap konsep Smart City yang digaungkan. Selain itu, ketidakmampuan pemerintah mendeteksi potensi permasalahan juga menjadi penyebabnya, yang seharusnya jika sudah ada potensi permasalahan harus ada persiapan  antisipasi.

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Noviwaldy Jusman, Senin (21/8/2017).

Legislator dari daerah pemilihan Kota Pekanbaru itu mengatakan perkembangan dan kemajuan teknologi tidak bisa dihambat, terutama bagi masyarakat perkotaan seperti di Pekanbaru. Jika memang Pekanbaru ingin menjadi Smart City seperti yang digaungkan Walikota Firdaus maka hendaknya pemerintah mengajak pengusaha taksi umum untuk memanfaatkan teknologi seperti yang digunakan Gojek, Go Car dan Grap Car selama ini.

"Kita tidak bisa menghambat kemajuan ini masuk ke kota Pekanbaru. Pekanbaru sudah menyatakan diri sebagai Smart City. Untuk itu saya sarankan walikota dan kepala dinas harus singkron. Hendaknya pemerintah mengajak taksi umum untuk menggunakan aplikasi online. Seperti di Jakarta, taksi juga sudah menggunakan online. Ini bagus dalam rangka meningkatkan pelayanan," cakap politisi Partai Demokrat tersebut, dilansir cakaplah.com.

Pria yang biasa disapa Dedet ini mengatakan ada banyak keunggulan jika taksi konvensional juga memanfaatkan teknologi terkini. "Ayo kita bergabung ke sistem online, lebih hemat, tidak perlu mutar-mutar cari penumpang. Ini kan menguntungkan. Saya sarankan semua angkutan umum bergabung ke sistem online, jadi masyarakat akan senang," terangnya lagi.

Namun demikian Dedet mengimbau agar pemerintah mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan kekisruhan antara pengemudi angkutan ini.

Hal yang sama juga dikatakan anggota DPRD Riau, Suhardiman Amby. Ia menilai sampai saat ini tidak adanya aturan tegas dari pemerintah baik pusat maupun di Kota Pekanbaru, malah makin memicu kisruh taksi online vs transportasi lokal yang sampai saat ini terus berlanjut.

"Dari awal kita sudah berharap ada aturan untuk mereka (transportasi online). Ini malah terkesan dibiarkan dan tidak ada solusi serius dari pemerintah," katanya kepada CAKAPLAH.COM.

politisi Hanura Riau ini mengatakan, minimal harus ada Perwako (peraturan walikota), agar seluruh pihak, baik angkutan konvensional maupun jenis angkutan online tidak ada yang merasa dirugikan. (wan)






Berita Lainnya :
 
  • Semangat Berbagi PHR, Wujud Syukur atas Keberhasilan Tajak Sumur Eksplorasi Pinang East
  • Ini Pesan Kapolda Riau Saat Safari Ramadhan di Masjid Muthmainnah
  • Bupati Kasmarni Khatam Bersama Para Santri Penghafal Qur'an
  • Polda Riau Gelar Rapat Lintas Sektoral Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024
  • Indosat Ooredoo Hutchison Ajak Masyarakat Bersama Rayakan Indah Ramadan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
  • Ditresnarkoba Polda Riau Gerebek Rumah di Pangeran Hidayat Pekanbaru, Puluhan Butir Pil Extasi di Amankan
  • Konservasi Gajah PHR Mendunia, Raih Green World Environment Awards 2024 di Brasil
  • Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
  • PT SPR Serahkan Laporan Tahunan Tatakelola Informasi Publik ke KI Riau
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved