Senin, 31/08/20
 
Sudah tak Shalat Shubuh, Tapi Rayakan Kemirisan

|
, - WIB
Malam perayaan pergantian tahun
TERKAIT:
   
 
Jakarta (RiauEksis.Com) - Dalam hitungan hari, kita akan meninggalkan 2014. Dan kita yang telah tercahayai iman akan disuguhi hal-hal yang memiriskan hati. Inilah yang akan kita jumpai dari merayakan kemirisan itu.

Akan kita temui, di sudut-sudut kampung begadang semalam suntuk menunggu detik-detik pergantian tahun. Bahkan diteruskan hingga pagi menjelang. Dan kebanyakan mereka luput dari shalat Shubuh berjamaah di masjid.

Bahkan ada yang tidak mengerjakan shalat shubuh karena serangan kantuk dan lelah. Akhirnya mereka tidur hingga pertengahan siang dan berlalulah kewajiban syar'i tanpa ditunaikan sama sekali. Na'udzu billahi min dzalik.

Ketahuilah ikhwah bahwa meninggalkan satu saja dari shalat lima waktu bukanlah perkara sepele. Ia termasuk dosa besar. Nabi Muhammad SAW mengancam dengan kekafiran bagi orang yang sengaja meninggalkan shalat lima waktu. Buraidah bin Al Hushoib Al-Aslamiy berkata, ”Aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barang siapa meninggalkannya, maka dia telah kafir.'”

Apa sesungguhnya yang didapat dari merayakan perayaan yang tidak ada sumbernya sama sekali dalam agama kita kalau bukan hanya menjerumuskan dalam dosa besar?

Simak hadis dari Abi Barzah, “Rasulullah membenci tidur sebelum shalat Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” Ibnu Baththol menjelaskan, “Nabi SAW tidak suka begadang setelah shalat 'Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat Subuh berjamaah.

Umar bin Khattab sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya. “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti pada akhir malam tertidur lelap?” Apalagi, dengan begadang ini sampai melalaikan dari sesuatu yang lebih wajib (yaitu shalat Shubuh)?

Suguhan miris dari tingkah laku muda-mudi kita. Perayaan tahun baru tidaklah lepas dari ikhtilath (campur baur pria dan wanita) dan berkhalwat (berdua-duan), bahkan lebih parah dari itu terjerumus dalam zina. Inilah yang sering terjadi di hanya satu malam itu dengan menerjang berbagai larangan Allah dalam bergaul dengan lawan jenis.

Merayakan tahun baru serasa tidak sempurna jika tidak ada suara mercon, petasan, terompet, atau suara bising lainnya. Ketahuilah, ini semua kemungkaran yang tidak ada tuntunannya. Bukankah perbuatan itu ada di dalamnya amal fasad yang mengganggu Muslim lainnya.

Saat saudaranya istirahat, boleh jadi ada yang sakit, anak bayi yang rewel, tapi karena suara yang memekakkan telinga itu jadilah mereka tidak bisa istirahat dan tidur. Sabda Nabi, “Seorang Muslim adalah seseorang yang lisan dan tangannya tidak mengganggu orang lain.”

Perayaan malam tahun baru adalah pemborosan besar-besaran. Jika diperkirakan setiap orang menghabiskan uang pada malam itu Rp 10 ribu untuk membeli mercon dan segala hal terkait, lalu yang merayakannya sekitar 10 juta penduduk Indonesia, hitunglah berapa jumlah uang yang dihamburkan dalam waktu semalam?

Itu baru perkiraan setiap orang menghabiskan Rp 10 ribu, bagaimana jika lebih dari itu? Seratus miliar jelas sangat bermanfaat untuk membantu mereka yang tidak bisa berobat yang rumah dan keadaannya rusak karena longsor atau banjir atau mereka yang putus sekolah dan lain-lain.

Wahai para pemangku kepentingan, orang-orang berpunya, simak firman-Nya, “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya, pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan.” (QS al-Isra': 26-27).

Merayakan tahun baru bagian amal membuang-buang waktu. Padahal, waktu sangatlah kita butuhkan untuk hal manfaat, bukan sia-sia. Nabi Muhammad SAW telah memberi nasihat mengenai tanda kebaikan Islam seseorang, “Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.”

Nasihat Ibnul Qoyyim, “(Ketahuilah bahwa) menyia-nyiakan waktu lebih jelek dari kematian. Menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu (membuatmu lalai) dari Allah dan negeri akhirat. Sedangkan, kematian hanyalah memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.”

Seharusnya, seseorang bersyukur kepada Allah dengan nikmat waktu yang telah Dia berikan. Mensyukuri nikmat waktu bukanlah dengan merayakan tahun baru. Tapi, mensyukuri nikmat waktu dengan melakukan ketaatan dan ibadah, bukan menerjang larangan Allah. Wallahu a'lam.

Oleh: Ustaz Muhammad Arifin Ilham






Berita Lainnya :
 
  • PHR Goes to Campus 2024, Masa Depan Energi Indonesia Pada Generasi Muda
  • Program Pembekalan Purna Karya PHR Tetap Profesional Memasuki Masa Pensiun
  • Menyala! PHR Dapat Tambahan 2.000 Barel Minyak dari Lapangan Obor Blok Rokan
  • Hasil Rapat Pleno Dewan Pers, Kubu HCB Harus Hengkang dari Gedung Dewan Pers 1x24 Jam dari Lantai Empat Gedung Dewan Pers
  • Satgas Tindak Subsatgas SAR Patroli Dialogis Upaya Berikan Pam Pilkada 2024 Damai dan Kondusif
  • Jadi Solusi Lingkungan, Menteri LHK Resmikan Ekoriparian UMRI dan Unilak yang Dibangun PHR
  • Collabonation Talent Hunt IM3 Dicari Musisi Muda Pekanbaru untuk Tampil di Panggung Nasional
  • Arifin Noer Ilham Pimpin Relawan KBS Jilid 2, Siap Bergerak Untuk Kemenangan Kasmarni - Bagus Santoso
  • Ketua DPRD Dukung Penuh PWI Banten yang Diketuai Rian Nopandra
  •  
     
     
    Selasa, 26 Oktober 2021 - 18:43:32 WIB
    Tampil Percaya Diri, Timnas Indonesia U-23 Berhasil Tumbangkan Australia di Kualifikasi Piala Asia 2021
    Senin, 13 Maret 2017 - 15:36:31 WIB
    Tepung Sagu Dapat Sembuhkan Sakit Maag...Ini Resep dan Cara Membuatnya
    Senin, 29 Agustus 2016 - 19:36:49 WIB
    Rupanya Seperti Ini Cara Tes Keperawanan Calon Polwan, Duh Ngerinya..
    Selasa , 12 Januari 2022 - 09:08:34 WIB
    "Komunis sudah Masuk Hampir Seluruh Sendi Bernegara"
    Rabu, 03 Oktober 2018 - 09:07:42 WIB
    Sandiaga Uno Berpendapat Ratna Sarumpaet Dalam Keadaan Diancam
    Jumat, 22 Oktober 2021 - 16:29:53 WIB
    Tampil Menyakinkan Skuad Garuda Indonesia Unggul 2-0 Atas Nepal
    Rabu, 25 Januari 2017 - 00:37:58 WIB
    Inilah Nama 11 Raja Yang Pernah Bertahta di Kerajaan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau
    Selasa, 06 Desember 2016 - 19:15:37 WIB
    Indonesia Istimewa
    Kapal Kargo Star 50 Buatan Indonesia Ini Menjadi Primadona Bagi Pasar Internasional
    Selasa, 17 Juli 2018 - 20:42:25 WIB
    Arsene Wenger: Saya Menyesal Telah Mengorbankan Segala Yang Saya Lakukan
    Selasa, 24 Juli 2018 - 15:26:53 WIB
    Lionel Messi Gabung Inter Milan Susul Christiano Ronaldo Ke Seri A?
    Sabtu, 23 Oktober 2021 - 18:46:45 WIB
    Shin Tae Yong Mampu Membawa Kemenangan Bagi Indonesia Saat Melawan Australia Kualifikasi Piala Asia U-23
    Jumat, 12 Oktober 2018 - 20:27:48 WIB
    Pengemudi Taksi Online Ini Buat Dinding Anti Begal
    Minggu, 22 Maret 2020 - 22:09:21 WIB
    WHO Tegaskan Chloroquine Obat COVID-19 Adalah Hoax
    Rabu, 18 Agustus 2021 - 11:08:40 WIB
    The Minions Bakal Dipecah, Berikut Kandidat Terkuat Untuk Kevin Sanjaya
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved