Senin, 31/08/20
 
Terkait Rencana Penurunan Harga BBM, Dewan Masih Belum Satu Suara

Ditma | Riau
Kamis, 15/03/2018 - 17:50:17 WIB

TERKAIT:
   
 
PEKANBARU, Riaueksis.com - Fraksi-Fraksi DPRD Riau belum satu suara terkait wacana Pemerintah Provinsi Riau yang mengusulkan pajak bahan bakar kendaraan bermotor diturunkan dari 10 persen menjadi 7,5 persen. 
       
Hal tersebut disampaikan dalam penyampaian pandangan umum Fraksi terhadap Rancangan peraturan daerah tentang perubahan kedua atas perda nomor 8/2011 tentang Pajak Daerah, Paripurna dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Riau Sunaryo, diikuti oleh 37 Anggota di Pekanbaru, Kamis. 
     
Tiga Fraksi yang secara tegas tidak sepakat dengan usulan Pemprov Riau yakni Fraksi PAN, PPP dan Gabungan Nasdem dan Hanura. Yang memina  pajak bahan bakar tersebut diturunkan hingga lima persen. 
       
Menurut Fraksi PAN melalui juru bicara Syamsurizal, pihaknya menolak lantaran ironis jika PBBKB 7,5 persen diterapkan di Riau yang kaya akan minyak. Hendaknya menurut dia negeri yang kaya minyak ini masyarakatnya mendapatkan minyak dengan mudah dan tentunya harga murah. 
      
"Mengapa daerah penghasil minyak masyarakatnya tidak mendapatkan minyaknya dengan murah. Ini kan sangat ironis. Wajar masyarakat Riau kecewa atas ketidakadilan ini,"kata Syamsurizal. 
    
Fraksi PAN secara tegas menolak tarif pajak PBBKB sebesar 7,5 persen. Dan pihaknya meminta Pemprov Riau menerapkan tarif pajak lima persen.
      
"Soal PAD yang menurun kita minta pemprov Riau mencari sumber pendapatan lain, kan banyak tidak hanya dari PBBKB saja,"terangnya.
      
PAN lanjutnya juga sangat menyayangkan sikap pertamina yang tidak transparan menyampaikan data akurat terkait harga Bahan bakar minyak khusunya pertalite.
    
Sementara, fraksi PPP melalui juru bicara Muhammad Arfah menegaskan pihaknya juga menolak PBBKB sebesar 7,5 persen. Menurutnya angka besaran pajak itu tidak terlalu signifikan menguntungkan masyarakat. 
     
"Cukup lima persen saja sebab sudah signifikan. Soal kurangnya PAD pemprov Riau diharapkan cari sumber lain,"terangnya.
      
PPP juga mengingatkan pertamina untuk transparan terkait data pemakaian minyak di Riau. Sebab menurut pengakuan dispenda pemakaian minyak di Riau menurun karena jumlah kendaran di Riau sedikit, tapi setelah dilihat di lapangan berbanding terbalik justru volume  kendaraan di Riau banyak.
      
Kemudian menurut pandangan partai gabungan Nasdem dan Hanura dalam penyampaiannya juga sependapat dengan PAN dan PPP.
      
"Setelah kita melihat kondisinya sekarang memang masyarakat sangat terbebani dengan harga BBM ini. Kami sepakat PBBKB di Riau 5 Persen,"ujar juru bicara partai gabungan Nasdem Hanura Farida Saad.
     
Kemudian Fraksi Demokrat, Gerindra Sejahtera, PKB, PDIP setuju akan terjadi penurunan pajak bahan bakar minyak kendaraan bermotor sebagai solusi penurunan harga pertalite di Riau di tengah kelangkaan BBM subsidi Premium.

Sementara, Fraksi Golkar DPRD Riau justru setuju dengan usulan Pemprov Riau yang menurunkan PBBKB hingga 7,5 persen. Angka tersebut dinilai ideal karena tidak terlalu membebani masyarakat. Juga tidak mempengaruhi target pendapatan dari pajak penjualan pertalite. (der)





Berita Lainnya :
 
  • 5.274 JCH Riau Mulai Diberangkatkan 12 Mei 2024
  • Kapolda Riau adakan Halal Bihalal bersama PD IV KBPP POLRI dan IKAL Propinsi Riau
  • Lantik Pengurus PWI Kuansing, Raja Isyam : Jaga Nama Baik Organisasi dan Selalu Kritik
  • Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024, Indonesia Cetak Sejarah
  • Halal Bihalal Polresta Pekanbaru, 2 Personil Terima Tiket Umroh dari Kapolda Riau
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  • Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Bersama Ketua Dewan Pers
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved