Senin, 31/08/20
 
Geliat Ekonomi Masyarakat Binaan PHR di Kampung Patin yang Tembus Pasar Internasional 7

Derry | Riau
Kamis, 25/05/2023 - 21:31:30 WIB
Foto: istimewa
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU,Riaueksis 25 Mei 2023 – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berupaya mendorong peningkatan ekonomi masyarakat di Wilayah Kerja (WK) Rokan melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Salah satunya, PHR meningkatkan keterampilan masyarakat guna menumbuhkan ekonomi yang mandiri melalui pengembangan Desa Wisata di Kampar yang hasil olahannya bisa menembus pasar Internasional.

Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto mengatakan, dalam aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat, PHR memiliki sejumlah program untuk menumbuhkan nilai ekonomi, baik dari potensi wisata, keterampilan dan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Salah satunya pengembangan Desa Wisata Kampung Patin, di Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kampar. Tujuannya, agar masyarakat di sekitar bisa berdaya dan memberikan dampak ekonomi ke masyarakat.

“Masyarakat yang berdaya dalam hal ekonomi akan memberikan pengaruh besar bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat secara keseluruhan,” kata Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto, Kamis (25/5/2023).

Bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau, PHR melakukan pendampingan yang berfokus pada peningkatan keterampilan pengembangan budi daya ikan patin, identifikasi potensi objek wisata, pemandu wisata, penginapan, suvenir (cenderamata) dan kuliner khas ikan patin.

Belum lama ini, PHR menghadirkan gerai oleh-oleh, mengingat sebagian masyarakat telah memiliki produk UMKM skala rumah tangga, berkelompok maupun perorangan. Produk olahan ikan patin masyarakat desa ini banyak diminati oleh wisatawan jika berkunjung ke Kampar.

“Tidak sekedar menjadi tempat pemasaran produk, gerai oleh-oleh ini sekaligus menjadi tempat pembinaan ekonomi kreatif masyarakat sekitar,” papar Rudi.

Pendampingan desa wisata sudah dimulai sejak tahun 2019. Setidaknya terdapat 160 hektar cakupan kolam ikan patin yang menghasilkan ikan segar mencapai 15 ton per hari. Tidak hanya ikan patin segar, masyarakat di lokasi tersebut juga mampu memproduksi berbagai olahan dari ikan patin seperti, ikan salai, nugget ikan, bakso ikan, kerupuk kulit ikan dan siomay ikan. Putaran pendapatan yang dihasilkan dari panen ikan patin mencapai Rp 90 juta per hari. Produk abon ikan patin saat ini bahkan telah tembus pasar internasional, yakni Malaysia.

“Hal ini jelas memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat. Dampak lain, berkembangnya penyerapan tenaga kerja dengan 32 usaha pakan ikan dan 500 kepala keluarga penerima manfaat,” jelas Rudi.

Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan juga akan semakin menggali potensi desa serta peluang ekonomi dari kunjungan wisata. Berbagai wisata alam dan budaya yang dapat dikunjungi di Desa Koto Masjid antara lain Air Terjun Sungai Gagak, Puncak Kompe, Air Terjun Lembah Aman dan Atraksi Gelek Tobu.

Beberapa prestasi telah diraih Desa Wisata Kampung Patin, di antaranya Juara I Nasional untuk Perguruan Tinggi Pendamping Desa Wisata (2020) dan Juara II Kategori Souvenir pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (2021).

“Desa ini juga telah mendapatkan Sertifikasi Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) dan Sertifikat Desa Wisata Berkelanjutan,” jelas Rudi.

Tidak hanya Desa Koto Mesjid, program desa wisata juga dilaksanakan di Pulau Belimbing, Desa Kuok, Kampar. Pulau Belimbing menyimpan banyak potensi wisata serta kearifan lokal masyarakat yang syarat dengan budaya. Di daerah ini, masih banyak terdapat rumah-rumah adat atau rumah lontiok yang sudah berusia ratusan tahun. Mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani. Unsur kebudayaan di Desa Wisata Pulau Belimbing mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat dan tidak dapat dipisahkan.

Bersama mitra pelaksana STP Riau, PHR menggelar pengembangan wisata berbasis budaya di Pulau Belimbing melalui kelompok diskusi terarah (FGD) dan sosialisasi pendamping desa wisata. Pelatihan ekonomi kreatif pembuatan dekla dan menyediakan peralatan pengupas kelapa.

Intervensi juga dilakukan di Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru. PHR dan mita pelaksana STP Riau membuat lettering nama wisata Kreatif Kampung Bandar serta mengadakan kelompok diskusi terarah (FGD) sosialisasi dan pelatihan SDM Pariwisata.

Di Desa Tanjung Punak, dilaksanakan juga pembuatan lettering nama desa wisata,sapta pesona serta pelatihan dan pendampingan homestay, kuliner dan gastronomi, tata Kelola dan pemandu.**









Berita Lainnya :
 
  • Lantik Pengurus PWI Kuansing, Raja Isyam : Jaga Nama Baik Organisasi dan Selalu Kritik
  • Lolos Semifinal Piala Asia U-23 2024, Indonesia Cetak Sejarah
  • Halal Bihalal Polresta Pekanbaru, 2 Personil Terima Tiket Umroh dari Kapolda Riau
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  • Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Bersama Ketua Dewan Pers
  • Camat Mandau Dorong Pembentukan DPW IKA Plus Bengkalis, Freddy Antoni Terpilih Sebagai Ketua
  • Rumah Sakit Alihkan Pasien Belum Aktif UHC ke Umum, Diskes Pekanbaru Ancam Putus Kerjasama
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved