PEKANBARU, Riau eksis.com- Aroma politik uang memperebut kursi Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau 2022 - 2026 santer menjelang Musyawarah Provinsi (Musprov) Riau, Desember 2021.

Ialah Iskandar Husein, disebut-sebut melakukan politik uang mendapatkan dukungan dari KONI Kabupaten Kota dan Pengurus Provinsi (Pengprov) Cabang Olahraga (Cabor) pemilik suara.

Ketika dikonfirmasi media ini, Iskandar Husein membantah melakukan politik uang dengan cara membayar untuk mendapatkan dukungan dari pemilik suara merebut kursi Ketua Umum KONI Riau.

“Tanya aja sama sumbernya gimana, saya merasa tidak seperti itu, saya ndak ada  melakukan (politik uang) seperti itu,” bantah Iskandar Husein.

Menjelang Musprov KONI Riau yang digelar Desember 2021, sejumlah nama digadang-gadangkan menjadi Ketua Umum KONI Riau. Selain Iskandar Husein, ada nama Destrayani Bibra, Kordias Pasaribu, dan petahana R. Marjohan Yusuf.

Hasil Pleno KONI Riau, pada hari Jumat (12/11/21), memutuskan persyaratan calon Ketua Umum mesti mendapatkan dukungan 25 persen pemilik suara dari 72 suara (12 KONI Kabupaten Kota dan 60 cabor), atau minimal 18 suara.

Sumber di KONI Riau menyebutkan, Iskandar Husein disebut membayar sejumlah uang untuk mendapatkan dukungan tertulis di atas materai dari KONI Kabupaten Kota dan cabor.

“Angkanya bervariasi. Tertinggi Rp50 juta, dukungan tertulis pihak dari KONI. Terendah Rp10 juta, dukungan cabor. Itu belum termasuk  dana transportasi dan entertain kalau pengurus daerah ke Pekanbaru,” beber sumber. (Nisa)