Hubungan Amerika Serikat dengan Korsel Retak?
|
, - WIB
|
peluncuran rudal korut
|
TERKAIT:
Seoul (RiauEksis.Com) - Hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan Korea Selatan (Korsel) diisukan retak.
Isu itu dibantah Wakil Presiden AS, Mike Pence. Dia membantah adanya perpecahan dengan Korsel dalam membahas isu nuklir Korea Utara (Korut). Pence mengatakan, kedua negara masih berkomitmen untuk menghentukan program nuklir pemerintahan Presiden Kim Jong Un.
"Tidak ada yang peru dikhawatirkan antara AS, Korsel dan Jepang terkait komitmen untuk mengisolasi Kourt secara ekonomi dan diplomasi hingga mereka meninggalkan nuklir dan program rudalnya," kata Mike Pence seperti dikutip BBC, Ahad (11/2).
Kekhawatiran retaknya hubungan AS dan Korsel muncul setelah Kim Jong Un mengundang Presiden Korsel Moon Jae-in ke Korut. Pemimpin tertinggi Korut itu mengajak Moon untuk melakukan pembicaraan di Ibu Kota Pyongyang.
Undangan itu disampaikan secara verbal oleh adik perempuannya, Kim Yo Jong saat pembicaraan dan makan siang bersama di Blue House presiden, Seoul. Undangan pertemuan itu sekaligus menjadi pertemuan pertama antara pemimpin kedua negara dalam dua dekade terakhir.
Presiden Moon mengatakan akan membujuk Presiden Kim Jong Un untuk mau bertemu dengan AS dan melakukan negosiasi. Meski demikian, Paman Sam mengaku tetap akan meningkatkan kewaspadaan terhadap Korut meski tensi antara kedua Korea mulai menurun.
Tensi antara AS dan Korut juga masih terlihat saat pembukaan olimpiade musim dingin di Korsel. Saat upacara pembukaan, Mike Pence, Kim Yo Jong dan Kim Yong-nam duduk berdekatan. Namun saat delegasi Korea bersatu Pence terlihat tetap duduk sementara Kim Yo Jong dan Kim Yong-nam berdiri menyambut pada atlet. Pence juga kemudian tak ikut dalam jamuan makan malam bersama delegasi Korut.
"AS tidak akan membiarkan propaganda oleh rezim Korut bermain. Dunia juga TIDAK bisa menutup mata terhadap penindasan dan ancaman rezim Kim," kata Pence melalui akun Twitter-nya. (min/rec)
sumber: republika.co.id