Senin, 31/08/20
 
Lebih Dari 6.000 Anak-anak Palestina Berkumpul di Kota Gaza, Mereka Meminta Ini...

M Amin | Internasional
Senin, 05/02/2018 - 15:39:30 WIB
anak-anak Palestina
TERKAIT:
   
 
Gaza (RiauEksis.Com) - Lebih dari 6.000 anak-anak Palestina berkumpul di Central Square di Kota Gaza, pada Minggu (4/2/18) lalu.

Dalam aksi itu, mereka meminta dunia untuk segera menghentikan blokade Israel yang telah berlangsung 11 tahun di daerah kantong tersebut.

Dilansir International Middle East Media Center, Senin (5/2/18), dalam aksinya, anak-anak ini meminta dunia memberikan mereka kehidupan yang layak seperti anak-anak lain di dunia.

Ammar abdul-Hamid (10 tahun), mengatakan pendudukan Israel telah membunuh ayahnya. Akibatnya ia dan ibunya kehilangan tulang punggung keluarga dan harus hidup dari dana bantuan organisasi amal yang ada di Gaza.

Saat ini ibunya tidak memiliki uang sama sekali untuk kehidupan mereka. Menurut Hamid kehidupan mereka praktis terhenti karena blokade Israel.

"Saya memanggil semua manusia di dunia. Lihatlah kita dan lihatlah hidup kita. Ini tak tertahankan," ujar Hamid.

Hamid mengaku bingung dengan diamnya masyarakat dunia terkait penderitaan yang dialami warga Gaza.

"Apa yang terjadi dengan kemanusiaan Anda? Tidakkah kamu melihat hidup kita yang menyedihkan? Kasihanilah kami! " tambahnya.

Hal serupa disampaikan Shad Qishta (8). Qishta kehilangan orang tuanya dalam serangan Israel pada 2014 di Gaza. Rumahnya juga ikut hancur dalam serangan tersebut. Ia mengatakan blokade oleh Israel telah berlangsung bahkan empat tahun sebelum dia lahir.

"Apa kesalahan kita sehingga dihukum dengan cara ini? Tidakkah kamu merasa cukup untuk hidup sebagai yatim piatu?" katanya.

Qishta juga mengirim pesan ke negara-negara Arab dan Islam untuk menunjukan kepedulian mereka. Bahkan sambil berlinang air mata Qishta juga menyampaikan pesannya kepada pemimpin dunia.

"Tidakkah kamu punya anak? Apakah Anda menerima bahwa anak-anak Anda memiliki kehidupan yang sama dengan saya?" tambahnya.

Pekan lalu, organisasi amal di Gaza,Days of Palestine mengatakan Jalur Gaza adalah daerah yang dilanda bencana besar karena blokade yang ketat oleh Israel.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Ashraf al-Qidra, mengumumkan penghentian operasi di beberapa rumah sakit dan pusat kesehatan di Gaza karena kekurangan pasokan listrik dan bahan bakar.

Gaza berada di bawah blokade Israel sejak pertengahan 2007. Mesir terlibat dalam pengepungan sejak awal, namun telah memperketat tindakannya terhadap Gaza sejak Presiden Mesir saat ini Abdel-Fattah al-Sisi menggantikan Mohammed Morsi pada 2013. (min/rec)




sumber: republika





Berita Lainnya :
 
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  • Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Bersama Ketua Dewan Pers
  • Camat Mandau Dorong Pembentukan DPW IKA Plus Bengkalis, Freddy Antoni Terpilih Sebagai Ketua
  • Rumah Sakit Alihkan Pasien Belum Aktif UHC ke Umum, Diskes Pekanbaru Ancam Putus Kerjasama
  • Pemkab Bengkalis Terus Pacu Percepatan Pembangunan Jembatan Bengkalis-Bukit Batu
  • Bupati Kasmarni Harap Kepala Sekolah Fokus dan Optimalkan Kinerja Demi Kemajuan Pendidikan
  • Taklimat Akhir Audit Kinerja Itwasda Polda Riau, Kapolda: Kalau Tidak Betul Segera Ganti
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved