Senin, 31/08/20
 
Staf PBB Terpaksa Ditarik Menyusul Merebaknya Isu Vampir Yang Memicu Kekerasan Massal

M Amin | Internasional
Rabu, 11/10/2017 - 00:43:21 WIB
ilustrasi
TERKAIT:
   
 
Lilongwe (RiauEksis.Com) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menarik staf dari dua distrik di Malawi selatan, menyusul merebaknya isu vampir yang memicu kekerasan massa dan menyebabkan setidaknya lima orang tewas.

Kepercayaan akan ilmu sihir tersebar luas di pedesaan Malawi, yang merupakan salah satu negara termiskin di dunia. Serentetan kekerasan main hakim sendiri terkait dengan rumor vampir juga meletus di Malawi pada 2002.

"Distrik-distrik ini sangat terpengaruh oleh cerita tentang pengisapan darah dan kemungkinan adanya vampir," demikian Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB (UNDSS) dalam sebuah laporan keamanan di distrik Phalombe dan Mulanje, Senin (9/10).

Koordinator PBB, Florence Rolle, mengatakan, beberapa staf PBB telah pindah, sementara yang lain masih berada di distrik-distrik tergantung pada lokasi kegiatan mereka.

"UNDSS terus memantau situasi ini dengan ketat untuk memastikan semua staf PBB yang terkena dampak kembali ke lapangan sesegera mungkin," demikian Rolle.

Rolle tidak mengatakan berapa banyak pekerja yang direlokasi. Laporan UNDSS mengatakan setidaknya lima orang telah tewas di daerah tersebut sejak pertengahan September oleh massa yang menuduh mereka terkait dengan kegiatan yang berhubungan dengan vampir.

Dikatakan kelompok massa yang mencari vampir telah memasang blokade jalan di distrik tersebut, sehingga meningkatkan masalah keamanan.

Presiden Malawi Peter Mutharika mengatakan bahwa laporan tersebut mengkhawatirkan dan membuat orang menderita. "Perkembangan ini sangat memprihatinkan Presiden dan seluruh pemerintah," demikian pernyataan dari kantornya.

Laporan UNDSS mengatakan bahwa rumor vampir tampaknya berasal dari negara tetangga Mozambik, meskipun tidak jelas apa yang menjadi pemicunya. Hal tersebut menyebabkan penghentian sementara aktivitas PBB di daerah tersebut hingga situasinya telah dinormalisasikan. (ma/re)



sumber: antara/republika






Berita Lainnya :
 
  • Pertamina Hulu Rokan Raih Penghargaan Bergengsi di IOG 2023
  • Dukung Target 1 Juta BOPD di 2030, PHR Buka Peluang Kerja Sama Teknologi
  • Petugas Gabungan Gagalkan Penyelundupan Sabu di Kargo Bandara SSK Pekanbaru
  • Danlanal Dumai Amankan 700 Koli Pakaian Impor Bekas
  • Solidaritas Nasional untuk Rempang Buka Posko Bantuan Hukum di Rempang
  • Sedikitnya 114 Wartawan dari Riau Ramaikan Pesta Demokrasi Kongres PWI XXV
  • Bank Sampah Binaan PHR Disambut Antusias Pengunjung Festival LIKE Kementerian LHK
  • Pemkot Pekanbaru Umumkan Penerimaan PPPK 2023, Ada 707 Formasi yang Dibuka
  • Waspada,Investasi Bodong dan Pinjol Ilegal Kembali Marak, OJK Riau Ingatkan Masyarakat
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved