Aziz Ansari dan Recep Tayyip Erdogan Masuk 100 Orang Paling Berpengaruh Versi Time
am | Internasional
Jumat, 22/04/2016 - 14:59:33 WIB
|
Aziz Ansari
|
TERKAIT:
New York (RiauEksis.Com) - Baru-baru ini majalah TIME merilis 100 daftar tokoh ternama yang dianggap paling berpengaruh di dunia. Di antara sejumlah nama selebriti, tokoh politik, olahragawan hingga aktivis, ada sejumlah nama-nama Muslim di antaranya.
Berikut beberapa Muslim dalam daftar 100 Orang Paling Berpengaruh versi TIME 2016:
Aziz Ansari
Aziz Ansari merupakan aktor dan komedian terkenal di Amerika Serikat. Ia terkenal dengan beberapa judul komedi situasi yang dibintanginya seperti "Giant Human", "Parks and Recreation" hingga "Master of None".
Dilansir Biography.com, Ansari lahir pada 23 Februari 1983 dari keluarga Muslim India. Ia memulai karirnya tampil sebagai stand up komedi di New York pada masa-masa kuliahnya. Debutnya dimulai pada 2007 saat membintangi "Giant Human" di MTV.
Melalui serial "Master of None" yang ditayangkan di Netflix, Anda akan melihat New York dari sudut pandang Aziz Ansari. Setiap episode memberikan pengalaman tersendiri melalui bagaimana Ansari berbicara mengenai etnisitas dan karirnya.
Ibtihaj Muhammad
Kemampuan fisik Ibtihaj Muhammad melakukan sejumlah olahraga 'keras' sangat kontras dengan kesederhanaannya sebagai Muslim. Ia merupakan salah satu pemain anggar terbaik dunia.
Melalui anggar ia mengaku dapat menyalurkan bakat atletiknya sekaligus mematuhi perintah agama. Sebab, seragam anggar memungkinkannya menutup seluruh tubuh seperti yang dianjurkan dalam Islam.
Sebagai pemain anggar terbaik, Ibtihaj akan mewakili AS dalam Olimpiade Rio de Jainero. Ia akan menjadi wanita AS pertama yang bertanding dalam Olimpiade dengan mengenakan hijab.
Mohammed bin Nayef
Mohammed bin Nayef atau lebih dikenal dengan MBN, memainkan peran sangat penting dalam melindungi kerajaan yang didirikan kakeknya. Sebagai kepala intelijen, ia berhasil menghancurkan Alqaidah di Arab Saudi. Ia menembus plot, menindak pendanaan dan mempromosikan deradikalisasi.
Dilansir TIME.com, setelah kematian pamannya Raja Abdullah pada 2015, MBN menjadi yang pertama dari generasinya untuk ditempatkan di barisan takhta. Di bahunya ada salah satu beban yang sangat berat di Timur Tengah. Ia harus membela negaranya di tengah ancaman dari ISIS, alqaidah, dan kebangkitan Iran.
Recep Tayyip Erdogan
Erdogan digambarkan sebagai pemimpin yang luar biasa. Ia telah mengubah negaranya dengan memberdayakan jutaan orang yang belum pernah berpartisipasi dalam kehidupan politik dan ekonomi.
Namun di balik itu semua, ia juga orang yang egois dan haus kekuasaan. Ia kerap mengancam kebebasan berbicara di Turki dan mendorong negaranya menuju otoritariansme.
Berada di antara konflik Suriah dan krisis pengungsi, Erdogan bisa dibilang menempati ruang geopolitik paling penting di dunia saat ini. Hal tersebut membuatnya menjadi sekutu paling berharga dan salah satu yang paling berbahaya. Washington membutuhkannya sebagai mitra NATO yang kuat. Eropa membutuhkannya dalam mengelola aliran migran. (re)