Senin, 31/08/20
 
Simpang Siur Klorokuin dan Kina untuk Obati Corona, Ini yang Harus Anda Tahu

Martalena | Internasional
Senin, 23/03/2020 - 11:37:32 WIB
Foto ilustrasi
TERKAIT:
   
 
Riaueksis.com-Senyawa ini sudah pernah dipelajari pada kera,
oleh seorang ahli virologi dari Wuhan Institute of Virology dari Chinese Academy of Sciences, Manli Wang bersama timnya.

klorokuin fosfat sebagai obat Covid-19 telah dipublikasikan di jurnal Nature.
Selain klorokuin, obat eksperimental lain yang disebut remdesivir juga memiliki mekanisme yang sama saat menghentikan pertumbuhan virus di dalam sel manusia.

Melansir Science News, Kamis (19/3/2020), klorokuin dapat memblokir infeksi virus dengan menganggu kemampuan beberapa virus, termasuk pada virus corona, untuk memasuki sel.

Wang dan tim penelitinya menemukan kandungan obat itu juga dapat membatasi pertumbuhan virus corona baru jika diberikan setelah masuk.

" Klorokuin juga dapat membantu sistem kekebalan tubuh melawan virus tanpa jenis reaksi berlebihan yang dapat menyebabkan kegagalan organ," kata para peneliti.

Baca juga:Ahli: Herbal Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Bukan Sembuhkan Covid-19

Kendati demikian, efektifitas klorokuin fosfat yang merupakan obat malariasebagai obat yang dapat menghentikan infeksi virus corona, masih harus terus diselidiki.

Sebelumnya, Pakar Farmakologi & Clinical Research Supporting Unit, FKUI, dr Nafrialdi mengatakan perlunya uji klinis untuk dapat menetapkan klorokuin sebagai obat untuk melawan virus corona.

Baca juga:Tes PCR untuk Virus Corona, Benarkah Lebih Efektif Deteksi Covid-19?

Nafrialdi juga memiliki kekhawatiran karena klorokuin sebagai obat anti malaria juga sudah tidak lagi digunakan, karena banyaknya kasus resisten malaria di sejumlah negara, termasuk di Papua.

Kendati demikian, apabila memang klorokuin dapat menjadi obat bagi terapi pasien Covid-19, maka itu merupakan sinyal awal.

"Itu mungkin hanya sinyal awal, tapi jangan langsung diterjemahkan bisa langsung dipakai. Perlu dilakukan serangkaian uji klinis, untuk bisa menyatakan obat anti malaria bisa jadiobat virus corona," jelas Nafrialdi pada Kompas.com, Kamis (12/3/202






Berita Lainnya :
 
  • Polsek Sukajadi Bekuk Pelaku Curanmor yang Sudah Beraksi di 150 TKP
  • Ichfa A Zuhri Staf Protokol Pemrov Tewas Laka Lantas di Koto Gasib
  • Bandara SSK II Pekanbaru Tambah Pilihan Penerbangan ke Kuala Lumpur
  • Kongres PWI ke XXV di Bandung, Presiden Jokowi ajak Insan Pers Pegang Teguh Kode Etik.Jurnalistik
  • Pemko Larang Pungutan Parkir di Empat Toko Ritel SPBU
  • Festival Generasi Happy dari Tri Hadir di Lampung, Ajak Gen Z Manfaatkan Dunia Digital dan Bergerak Jaga Lingkungan
  • Pramana K. Tarigan, VP - Head of Si Anak Medan Peraih Head of Sales Nasional Terbaik 2022
  • Pertamina Hulu Rokan Raih Penghargaan Bergengsi di IOG 2023
  • Dukung Target 1 Juta BOPD di 2030, PHR Buka Peluang Kerja Sama Teknologi
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved