Medan (RiauEksis.Com) – Event tur keliling Danau Toba dalam rangka event Geobike Caldera Toba 2016 yang dilakukan Sabtu (9/4) hingga Minggu (10/4) diikuti 250 pesepeda dari berbagai kota di Indonesia dan luar negeri.

Para pesepeda akan melintasi tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba sepanjang 240 kilometer (km). Kegiatan Geobike ini diselenggarakan untuk yang kedua kalinya.

"Tahun lalu, kami juga sudah menggelarnya dan kali ini kami gelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Pemprov Sumut ke-68," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumatera Utara (Sumut), Elisa Marbun di Kantor Gubernur Sumatera Utara.

Geobike Caldera Toba tahun ini diikuti pesepeda dari luar negeri, yakni dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Selain itu, juga diikuti peserta dari berbagai daerah di Indonesia, baik Sumut, Jakarta, Kalimantan, Jawa Barat, Riau, Surabaya, dan Aceh.

Kegiatan ini dibuka Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Hasban Ritonga di Kabupaten Dairi, yakni di Silalahi, Sabtu (9/4).

Selanjutnya para pesepeda akan mengunjungi geosite yang ada di kawasan Danau Toba. Para pesepeda akan mencapai finis di Parapat, Kabupaten Simalungun.

Meskipun mereka tidak akan mengunjungi seluruh geosite yang berjumlah 54, kegiatan itu setidaknya akan bisa mempromosikan Danau Toba ke dunia internasional.

"Kalau tahun lalu, start-nya di Silangit dan sekarang ini di Kabupaten Dairi. Selain itu tahun lalu belum ada pesepeda dari luar negeri, tapi tahun ini sudah ada. Pesertanya juga meningkat dari tahun lalu yang hanya 150 orang menjadi 250 orang pada tahun ini," ujarnya.

Selain berkeliling kawasan Danau Toba, kata Elisa, para pesepeda juga disambut dengan pesta rakyat di daerah seperti di Kabupaten Dairi.

Peserta bisa menikmati hiburan dan panorama alam yang dihadirkan masing-masing daerah.

"Para peserta yang mengikuti ini tidakdipungutbiaya. Pemenang akan kami berikan hadiah pada puncak HUT Pemprov Sumut tanggal 15 April mendatang di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU)," kata Elisa.

Terpisah, perwakilan pelaksana kegiatan Geobike Caldera Toba 2016, Jhon Power Siahaan mengatakan, saat ini ratusan pesepeda dari Nusantara sudah dimobilisasi menuju kawasan Silalahi, Kabupaten Dairi.

Selanjutnya pada hari pertama, peserta akan berekspedisi melintasi dinding kaldera disusun batuan metasedimen berumur 300 juta tahun yang saat ini disebut dengan istilah Geoarea Haranggaol.

Selanjutnya pesepeda akan mendapat penjelasan tentang erupsi supervolcano yang membentuk Danau Toba oleh pakar geologi Indonesia, Gagarin Sembiring.

"Kita akan memberikan edukasi tentang kawasan Geoarea Haranggaol dan berbagai kultur yang ada di sekitarnya kepada para pesepeda," katanya.

Jhon Power mengatakan, setelah melintasi Geoarea Haranggaol, pesepeda akan melanjutkan perjalanan menuju Sipisopiso, Tongging, di kawasan Kabupaten Karo. Selanjutnya akan bersepeda ke kawasan Rumah Bolon di Kabupaten Simalungun.

Selama proses perjalanan para pesepeda akan memperoleh informasi tentang Geopark Kaldera Toba. "Harapan kita semakin banyak yang memahami tujuan dari geopark," ujarnya.

Ahli geologi, Gagarin Sembiring mengatakan, kegiatan bertajuk Geobike Caldera Toba menuju Global Geopark Network (GGN) UNESCO tersebut merupakan kegiatan yang mengedukasi warga dan para peserta geobike tentang Geopark Kaldera Toba.

Rute pertama dilewati para pesepeda sudah sangat strategis menjelaskan berbagai keunggulan fitur vulkanik yang terbentuk dari jatuhnya tanah setelah letusan vulkanik.

"Kita bisa memperlihatkan secara langsung kepada warga tentang keberadaan dampak letusan Gunung Toba yang merupakan salah satu letusan gunung api terbesar di dunia," katanya. (re/ks)