Semarang (RiauEksis.Com) - Penalti yang diberikan wasit Maulana dalam pertandingan lanjutan Piala Polda Jateng di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (2/8/14) sore menuai protes dari Persis Solo.

Wasit Maulana memberikan penalti tersebut setelah terjadi kemelut di kotak penalti saat winger PSIS Indra Setiawan sodorkan bola pada Bakori. Bakori yang menerima bola dihadang Rico Fernanda dan berbuah tendangan 12 pas oleh wasit Maulana.

Pemain Persis sempat mendorong dan mengerumuni wasit yang jadi langganan Indonesian Super League itu. Ketegangan sempat terjadi. Wasit itu dikejar dan diinjak oleh pemain Persis. Sejumlah polisi masuk lapangan untuk melerai ketegangan tersebut. Wasit pun selamat dan sempat membalas memukul pemain Persis Solo.

Akibat ketegangan itu, Wasit Maulana sempat menghentikan pertandingan dan melanjutkan untuk pengambilan tendangan penalti. Saat itu kedudukan PSIS Vs Persis 1-1. Fauzan Fajri yang ditunjuk jadi algojo kemudian sukses mengeksekusi menjadi gol. Kedudukan akhir pun berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan PSIS dan memastikan sebagai Juara Polda Jateng Cup 2015.

Setelah penalti dilakukan dan berbuah gol, skuat Persis langsung menuju ruang ganti pemain. Menunggu sejenak dan berdiskusi wasit Maulana pun lalu meniup akhir pertandingan. Pelatih Persis Aris Budi Sulistyo menyayangkan adanya penalti tersebut. Menurutnya pertandingan berjalan secara baik di babak pertama maupun kedua.

"Babak pertama kami menguasai jalannya pertandingan. Babak kedua mereka (PSIS) ambil alih. Namun kami tetap disiplin dalam pertahanan. Sayang sekali ada keputusan kontroversial yang dilakukan pengadil yang saya tahu adalah wasit jebolan ISL," ungkap Aris seusai pertandingan.

Dia mengungkapkan anak asuhnya sedih dan menangis kecewa karena hal tersebut. Semangat yang ditumbuhkan Aris kepada Ferry Anto dkk luntur seketika. (net/int)