Kabid Humas Polda Riau Benarkan Adanya Empat Terduga Teroris Yang Diamankan Densus 88 di Kampar dan Pekanbaru
M Amin | Hukum
Selasa, 24/10/2017 - 13:44:58 WIB
|
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Guntur Aryo Tejo
|
TERKAIT:
Pekanbaru (RiauEksis.Com) - Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo membenarkan adanya empat orang terduga terorisme di Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau yang diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri.
"Benar Kepolisian Daerah Riau telah membantu pengamanan terduga teroris, sudah amankan ada empat dari pukul 06.00 WIB tadi," kata Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Selasa (24/10/17).
Menurutnya, terduga terorisme yang pertama diamankan yakni WW dan AI di daerah Pandau, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Kemudian dikembangkan, dan satu orang lagi berinsial YH diamankan di daerah Tangkerang, Kota Pekanbaru, sekira pukul 08.00 WIB. Sedangkan seorang lagi diamankan di Perumahan Taman Griya, Kubang, Kabupaten Kampar berinisial H.
Kabid Humas menyebutkan, semuanya diamankan saat sedang berada di jalan dan sekarang sedang digeledah rumahnya masing yang belum disampaikan lokasinya.
"Saat ini sedang didalami. Keempatnya ini adalah bagian anggota Jamaah Anshor Daulah. Terduga pertama WW adalah Amir atau pimpinannya," ujarnya.
Dari hasil interogasi awal, mereka terduga teroris menyampaikan akan melakukan eksekusi dengan tindakan penyerangan ke kantor polisi. Di antaranya ke pos-pos polisi, kantor kepolisian sektor, kepolisian resor ataupun Polda Riau yang ada di Kota Pekanbaru.
Sementara itu barang bukti yang diamankan ada beberapa telepon seluler, buku tabungan, dan buku-buku ajaran agama. Lalu dari penggeledahan di rumah salah satu terduga ada beberapa senjata seperti samurai dan panah beserta busurnya.
Disebutan Kabud Humas, informasinya merupakan jaringan dari teroris yang ditangkap di Jambi beberapa waktu lalu. Pasalnya empat yang diamankan juga belajar merakit dan membuat bom di Jambi.
"Saat ini masih diinterogasi di Polda dan selanjutnya akan dibawa ke Jakarta. Lamanya pengintaian sudah sekitar enam bulan," pungkasnya. (min/arc)