Senin, 31/08/20
 
Melawan dan Berusaha Mau Ambil Senpi Polisi, Pengedar Sabu Ini Akhirnya Ditembak Mati

ma | Hukum
Minggu, 03/09/2017 - 21:17:46 WIB
ilustrasi
TERKAIT:
   
 
Jakarta (RiauEksis.Com) - Seorang pengedar narkotika jenis sabu ditembak mati oleh petugas polisi pada Sabtu (2/9/17) dini hari.

Pengedar narkotika berinisial AM ini didor oleh petugas polisi dari Dotresnarkoba Polda Metro Jaya di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

AM ditembak lantaran mencoba melawan petugas saat berpura-pura ingin buang air kecil ketika ditangkap.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono,penembakan itu terjadi pukul 02.00 WIB dini hari. Kejadian ini berawal dari informasi dari masyarakat bahwa terdapat transaksi di sekitar Pancoran. 

"Ditnarkoba berhasil menangkap satu orang yang akan melakukan delivery," tutur Argo di Mapolda Metro Jaya, Ahad (3/9/17).

AM dibekuk di jalan kawasan Pancoran saat berupaya mengantarkan 100 gram sabu. Tidak berhenti di situ, petugas lantas melakukan pengembangan dan mendatangi kediaman AM untuk melakukan penggeledahan.

"Kita temukan 1500 butir ekstasi dengan sabu 900 gram. Jadi digabung dengan yang delivery ada satu kilogram," tambah Argo.

Setelah penggeledahan, tim langsung membawa AM berikut barang bukti ke kantor polisi. Namun, AM berupaya melawan dengan berusaha mengambil senjata api petugas hingga akhirnya ditembak polisi.

"Tersangka berupaya mengelabuhi petugas untuk lari dengan berpura-pura mau kencing. Anggota juga sempat didorong hingga jatuh juga. Anggota tentu tidak mau kehilangan dan akhirnya menindak tegas," kata Argo.

Jenazah pelaku dibawa ke RS Kramat Jati. Dalam perjalanan, karena kehabisan darah, pelaku pun meninggal dunia.

Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Suwondo Nainggolan menambahkan, pihaknya kini mendalami keberadaan pemesan dan jaringan dari peredaran narkoba tersebut. Hal itu berdasarkan pengakuan awal AM. Selanjutnya, pemeriksaan alat komunikasi juga akan dilakukan. 

"Jaringan ini masih jaringan Jakarta dengan kendali dari dalam lapas. Tapi itu yang dia katakan saat kita tangkap. Dia tau jaringan narkoba ini dan kita kembangkan ke jaringan tersebut," kata Suwondo.

Menurut Suwondo, kuatnya dugaan keterlibatan pihak lain dan bahkan jaringan internasional dikarenakan jenis dan jumlah barang bukti narkotika yang ditemukan petugas cukup besar.
"Satu kilogram nggak mungkin pemain tunggal dan kita tidak produksi di sini. Artinya ada sumber lain ada jaringan lain. Ekstasinya juga," kata dia. (re)


sumber: republika.co.id






Berita Lainnya :
 
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  • Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Bersama Ketua Dewan Pers
  • Camat Mandau Dorong Pembentukan DPW IKA Plus Bengkalis, Freddy Antoni Terpilih Sebagai Ketua
  • Rumah Sakit Alihkan Pasien Belum Aktif UHC ke Umum, Diskes Pekanbaru Ancam Putus Kerjasama
  • Pemkab Bengkalis Terus Pacu Percepatan Pembangunan Jembatan Bengkalis-Bukit Batu
  • Bupati Kasmarni Harap Kepala Sekolah Fokus dan Optimalkan Kinerja Demi Kemajuan Pendidikan
  • Taklimat Akhir Audit Kinerja Itwasda Polda Riau, Kapolda: Kalau Tidak Betul Segera Ganti
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved