Kendalikan Inflasi dan Tingkatkan Kesejahteraan Petani
BI Dukung Pengembangan Klaster Sayur dan Hortikultura
Ridwan Alkalam | Ekonomi
Jumat, 15/09/2017 - 22:26:20 WIB
PEKANBARU (riaueksis.com) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau mendukung pengembangan Klaster Sayur dan Hortikultura di kawasan Garuda Sakti bekerjasama dengan Gapoktan Agro Berjasi (Bersama Menjaga Stabilitas lnflasi). Dukungan diberikan dalam bentuk pendampingan pengembangan klaster sayur dan hortikultura kepada petani.
Gapoktan Agro Berjadi sendiri merupakan gabungan 4 kelompok tani yang total beranggotakan 63 orang petani, dengan komoditas utama berupa sayuran seperti bayam, kangkung, slada, pakcoi, sawi, kemangi, gambas, paria, cabai, jagung, singkong, dan lainnya.
Kepala perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Siti Astiyah mengatakan pengembangan, klaster tidak hanya semata untuk pengendalian inflasi namun bertujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
"Bank Indonesia akan memberikan pembinaan dalam kelembagaan kelompok tani, bantuan teknologi pertanian, pelatihan pertanian organik, dan pemberian sarana pertanian untuk mendukung usaha kelompok tani," ujarnya pada acara pengukuhan pengurus Kelompok dan Gapoktan Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kampar, Jumat (15/9/2017).
Dikatakan Siti, bila sebelumnya petani berusaha sendiri-sendiri, dengan pola klaster petani akan dijadikan sebagai satu kesatuan yang terintegrasi dan saling mendukung, untuk memperlancar komunikasi, transfer pengetahuan, pengaturan pola tanam, dan meningkatkan efisiensi.
"Diharapkan nantinya tidak akan ada Iagi kelangkaan sayur pada satu periode yang mengakibatkan harga naik, dan banjir komoditas tertentu pada periode yang lain yang mengakibatkan harga turun dan merugikan petani," harap Siti.
Lebih lanjut Siti berharap program klaster ini dapat berhasil dengan baik dan mendapat dukungan dari stakeholder terkait, mulai dari petani, konsumen, pemerintah daerah, dan pelaku dunia usaha. "Karena kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan akhir yang hendak dicapai," pungkas Siti.
Kegiatan kali ini juga dihadiri oleh istri Gubernur Provinsi Riau Hj Sisilita Arsyadjuliandi Rachman, selaku ketua penggerak PKK Provinsi Riau dan jajaran pengurus.
Sementara itu, Suwarno selaku Ketua Gapoktan berharap BI memberikan bantuan dalam hal lahan. Sebab selama ini, petani selalu menumpang di lahan milik orang lain.
"Kalau tidak ada lahan, maka kami akan digusur terus, dan kalau itu yang terjadi maka bisa menghambat dalam hal pengadaan sayur-sayuran untuk masyarakat Kota Pekanbaru. Padahal dengan ini saja, kami sudah mampu menjual sayur tidak hanya ke Kota Pekanbaru, tapi sudah juga ke luar kota," katanya.
Selain itu, disampaikan juga masalah pemasaran, karena pedagang dan tengkulak selalu membeli hasil petani dengan harga rendah.
Dalam rangka membantu petani dalam hal pemasaran, Kepala Divisi Advisori KPBI Provinsi Riau, Irwan Mulawarman mengatakan, pemasaran juga akan dibantu agar pendapatan petani meningkat dengan tujuan akhir kesejateraan petani meningkat.
"Kami sudah tekankan agar petani tidak mau menjual ke tengkulak atau pedagang jika harganya jauh dibawah harga pasaran. Lebih baik langsung dijual sendiri di pasar, agar keuntungan yang didapatkan lebih besar," ungkapnya. (wan)