JAKARTA (riaueksis.com) - Penurunan bunga kartu kredit yang dilaksanakan bulan depan dikhawatirkan bisa menurunkan pendapatan bank. Namun PT Bank Negara Indonesia (BNI) memiliki sejumlah strategi untuk mengantisipasi penyusutan tersebut.

Kepala Divisi Bisnis Kartu Kredit BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan perseroan akan memperkuat pendapatan fee based income.

"Untuk antisipasi penurunan pendapatan dari bunga kartu kredit, strategi yang kami ambil adalah memperkuat fee based income, baik yang berasal dari transaksi kartu kredit, bancassurance maupun dengan fokus ke produk premium," ujar Corina, dilansir detikFinance, Kamis (11/5/2017).

BNI menargetkan bisa terjadi peningkatan pada nominal dan volume transaksi kartu kredit setelah penurunan bunga. Untuk itu, BNI memberikan promo-promo di merchant baik yang berskala nasional maupun unggulan di masing-masing daerah.

Per kuartal I 2017, jumlah kartu kredit BNI tercatat 1,77 juta keping dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,5 triliun.

Penurunan bunga sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 18/33/DKSP perihal perubahan keempat tentang penyelenggaraan kegiatan alat pembayaran menggunakan kartu yang terbit pada 2 Desember tahun lalu.

Penurunan bunga kartu kredit menjadi 2,25% per bulan dan 26,95% per tahun dari sebelumnya 2,95% per bulan dan 35,4%. (wan)


dikutip dari: detikfinance.com