Senin, 31/08/20
 
Untuk Penuhi Kebutuhan Daging Nasional
RI Impor Lagi Daging Sapi dari Brasil

Derry | Ekonomi
Senin, 28/03/2022 - 17:05:29 WIB
Foto: Internet
TERKAIT:
   
 
JAKARTA,Riaueksis.com - Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) Arief Prasetyo mengatakan Indonesia tahun ini bakal mengimpor daging sapi dari Brasil sebanyak 20 ribu ton. Hal itu guna memastikan pasokan kebutuhan konsumsi daging sapi Nasional.

Rencananya, impor daging sapi dari Brasil tersebut mulai masuk Indonesia pada Mei 2022 mendatang. "Daging sapi Brasil akan masuk bertahap 20 ribu ton sampai dengan akhir tahun," kata Arief kepada kumparan, Minggu (27/3). Selain impor, pasokan juga berasal dari peternak lokal. Produksi tersebut menurut Arief akan dioptimalkan secara paralel dengan pemenuhan kebutuhan Daerah konsumsi dari sumber lainnya. Adapun sentra peternakan sapi tersebut kata Arief, meliputi wilayah-wilayah di Jawa Timur hingga Jawa Tengah. Produksi sapi dari peternakan di Daerah tersebut nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Jabodetabek.

" Mobilisasi sapi hidup dari Jawa Timur, Jawa Tengah sudah dan sedang berjalan. Dalam waktu dekat juga akan masuk secara berkala sapi hidup dari Sumbawa dan Kupang untuk Jakarta, Banten dan Bandung Raya," kata Arief. Mengurangi Ketergantungan Impor Sapi Australia Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengimpor daging sapi paling banyak dari Australia. Pada tahun 2021, impor daging sapi dari Australia mencapai 122,86 ribu ton atau senilai USD 389,04 juta. Kedua, Indonesia mengimpor daging sapi dari India. Jumlah impor daging sapi India ke Indonesia pada 2021 lalu sebanyak 84,95 ribu ton atau senilai USD 288,44 juta.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung, mengatakan ketergantungan inilah yang mengakibatkan harga daging sapi di dalam negeri melonjak. Pasalnya di Australia sendiri populasi sapi sedang menurun imbas kekeringan. Februari lalu harga daging sapi di DKI Jakarta bahkan menyentuh angka Rp: 160.000 per kg. Menurut Martin, Indonesia bisa melakukan kerja sama impor dengan negara lain seperti Meksiko, Brasil atau India agar Indonesia tak tergantung pada satu negara saja.

" Indonesia sangat bergantung kepada Australia, sehingga ketika ada gejolak produksi sapi di Australia, maka Indonesia mendapatkan imbasnya," kata Martin kepada kumparan.**

Sumber : kumparanBISNIS




Berita Lainnya :
 
  • Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
  • Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024: Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan
  • Hari Kartini, PHR Junjung Tinggi Kesetaraan dalam Berkontribusi Bagi Negeri
  • Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Bersama Ketua Dewan Pers
  • Camat Mandau Dorong Pembentukan DPW IKA Plus Bengkalis, Freddy Antoni Terpilih Sebagai Ketua
  • Rumah Sakit Alihkan Pasien Belum Aktif UHC ke Umum, Diskes Pekanbaru Ancam Putus Kerjasama
  • Pemkab Bengkalis Terus Pacu Percepatan Pembangunan Jembatan Bengkalis-Bukit Batu
  • Bupati Kasmarni Harap Kepala Sekolah Fokus dan Optimalkan Kinerja Demi Kemajuan Pendidikan
  • Taklimat Akhir Audit Kinerja Itwasda Polda Riau, Kapolda: Kalau Tidak Betul Segera Ganti
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved