PEKANBARU, Riaueksis.com - Ketua PWNU Riau Rusli Ahmad mengatakan,   PWNU Riau mendukung tiga nama untuk calon wakil presiden mendampingi Bapak Joko Widodo 2019-  2024 dari Nahdlatul Ulama.

"Kita dukung ada tiga nama dari NU yang di harapkan di pertimbangkan Bapak Presiden Jokowi untuk mendampingi beliau nanti sebagai Cawapres ,2019-2024," sebut Rusli Ahmad, Ahad ,(10/06/2018).

Menurut anggota DPRD Riau itu , pihaknya sudah melakukan pertemuan dan menerima masukan dari kyai dan ulama di Riau, yang memberikan saran kepada pengurus wilayah, untuk merekomendasikan tiga nama dari NU itu.

Dikatakan,  desakan arus bawah, maka di bulan baik bulan suci ramadhan , PWNU riau juga menyampaikan

Mendukung pemerintahan Joko Widodo dan Yusuf kala, serta kabinet kerja.

Namun menurutnya karena Kabinet ini akan berakhir 2019, maka  diharapkan dengan kedekatan Joko Widodo dengan warga Nahdiyin , yang sudah mendatangi ponpes dan bertemu ulama, ditambah lagi  pada 9 lalu harlah NU Riau di hadiri presiden Jokowi, dan sebagai  kepedulian dan rasa bahwa Jokowi bagian dari Nahdlatul ulama , maka aspirasi anggota Nahdiyin 2,5 jt mengharapkan presiden Jokowi untuk dapat mempertimbangkan untuk mendampingi beliau nanti sebagai Wapres adalah sosok dari NU.

"Aspirasi Nahdiyin di Riau ini yang minta Pak Jokowi mempertimbangkan wakilnya dari NU, " paparnya.

Ada tiga nama lanjutnya yang direkomendasikan itu, yakni Pertama Said Aqil Siradj ketua umum PBNU.

Kedua As'ad Said Ali wakil PBNU 2010-2015 dan Ketiga Muhaimin Iskandar Ketua Umum PKB

Dijelaskan, yang dihadapi Jokowi bukan politik uang, program , tapi hoax dan, radikalisme.sementara NU anti hoax, anti teroris, anti radikalisme, untuk itu dalam rangka mengurangi perpecahan bangsa dan negara NU Riau merekomendasikan tiga tokoh nasional NU.

"Kader-kader NU anti radikalisme, anti-teror, maka untuk mengurangi bahwa Jokowi diragukan keislaman, padahal beliau jelas Islam nya dekat dengan ormas islam , maka untuk mengurangi konflik , mengurangi perpecahan bangsa, NU Riau merekomendasikan tiga tokoh NU itu, "tuturnya. (Len)