Golkar Tepis Presidential Threshold 20 Persen Munculkan Capres Tunggal
wan | Politik
Sabtu, 22/07/2017 - 16:51:37 WIB
|
Foto: detik.com
|
TERKAIT:
JAKARTA (riaueksis.com) - Golkar menganggap terlalu berlebihan bila ada pihak-pihak yang mencurigai lahirnya UU Pemilu baru hanya untuk melahirkan calon presiden tunggal. Sebab, dalam pembahasan di Pansus RUU Pemilu, lahirnya calon tunggal dalam pilpres sangat dihindari.
"Terlalu berlebihan kalau mencurigai dibilang lahirnya UU ini (UU Pemilu) akan melahirkan calon tunggal karena perdebatan di Pansus kita hindari betul adanya calon tunggal," kata wasekjen Golkar, Ace Hasan Syadzily dalam diskusi di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/7/2017).
Menurutnya, bila melihat peta politik saat ini, kemungkinan maksimal akan ada 3 capres yang akan maju. Golkar sendiri sudah dari lama mendeklarasikan dukungan pada Presiden Joko Widodo untuk kembali maju di Pilpres 2019.
"Karena itu, kalau dilihat 20 persen maksimal 3 calon (capres) kecuali ada niat lain, untuk boikot, kita nggak tahu kan itu politik," kata dia.
Soal calon tunggal, PKB pun membantah bila presidential threshold 20-25 persen agar Jokowi sebagai capres tunggal pada Pemilu 2019. Alasannya, pemerintah dan DPR menyepakati mempersulit adanya calon tunggal dalam draf UU Pemilu.
"Karena yang usul pasal tentang antisipasi calon tunggal itu pemerintah. Jadi tidak relevan menuduh presidential threshold 20 persen dalam rangka mendorong Pak Jokowi menjadi calon tunggal," kata Ketua DPP PKB Lukman Edy. (wan)
Dikutip dari: detik.com