BPJS Kesehatan Bantah Tudingan Enam Rumah Sakit di Pekanbaru
mu | Religi Rabu, 08/04/2015 - 22:04:28 WIB
Ilustrasi
TERKAIT:
PEKANBARU (RiauEksis.Com) - BPJS Kesehatan membantah tudingan yang menyebutkan BPJS pilih kasih dalam menjalin kemitraan dengan enam rumah sakit di Pekanbaru sehingga dilaporkan ke DPRD Riau. Menurut BPJS, beberapa rumah sakit (RS) yang belum menjadi mitra (provider) BPJS hanyalah karena rumah sakit tersebut belum memenuhi semua persyaratan untuk menjadi mitra BPJS.
Dalam pertemuan antara BPJS dengan Komisi E DPRD Riau di Ruang Medium DPRD Riau, Selasa (7/4), perwakilan BPJS membenarkan ada enam RS yang belum menjalin kerjasama. Tapi BPJS juga membantah jika pihaknya tidak mau bekerjasama dengan enam RS tersebut.
“Sebelum kerjasama, kita akan sesuaikan dengan kebutuhan kita. Kalau butuh, maka akan kerjasama. Kalau tidak, untuk apa kita kerjasama,” kata Mairiyanto, Kepala Cabang BPJS Kota Pekanbaru kepada wartawan usai pertemuan dengan Komisi E DPRD Riau.
Selain itu,lanjut Masriyanto, kelengkapan sarana prasarana yang ada di sebuah RS juga akan menjadi nilai tersendiri bagi pihak BPJS. Dalam hal ini tegasnya, pihak BPJS akan menerapkan sistem selektif sebelum melakukan kerjasama.
“Bisa jadi, rumah sakit yang belum kerjasama itu karena kebutuhannya belum lengkap, fasilitasnya belum memadai. Misalnya, ingin kerjasama dengan rumah sakit A dan B, setelah ditelusuri, ternyata rumah sakit A lebih komplet dari pada rumah sakit B, maka kita akan kerjasama dengan rumah sakit A," jelasnya.
Selain itu Mariyanto mempertanyakan dasar rumah sakit yang mengalami kerugian jika tidak bekerjasama dengan BPJS. “Apa dasarnya mereka bangkrut kalau tidak kerjasama dengan kami, bersaing secara kompetitiflah dengan rumah sakit yang sudah bekerjasama dengan kami,” sebutnya.
Dari data yang ada di Komisi E, ada enam rumah sakit yang belum bekerjasama dengan BPJS, yakni Rumah Sakit Sansani, Annisa, Mesra, Andini, Lancang Kuning, dan rumah sakit Ibu dan Anak. Sedangkan rumah sakit yang terpaksa ditutup karena hal ini diantaranya, sudah ditutup Rumah Sakit Ahmad Yani, Andini Rumbai, dan Rumah Sakit Sarah.
Minggu lalu, keenam RS ini bersama Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) melaporkan BPJS ke DPRD Riau karena merasa diperlakukan dengan tidak adil oleh BPJS dan terancam bangkrut karena kehilangan pasien. Soalnya, pasien mereka beralih berobat ke RS yang menjadi mitra BPJS. (len)