Siak - Tim Menteri Koordinator (Menko) Polhukam berkunjung ke Istana Asserayah Alhasyimiyah Siak, Jumat (9/10). Kedatangan rombongan disambut hangat Sekdakab Siak Arfan Usman dan jajaran.

Kedatangan Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Ketahanan Nasional, Marsda Achmad Sajili, Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi, Nizhamul, Inspektur Kemenko Polhukam, Brigjen Tedi Rustendi, Kepala Biro Persidangan dan Hubungan Antar Lembaga, Laksma Sidiq Mustofa, Sekretaris Deputi Bidkor Politik Luar Negeri, Marsma Amrizal Mansur, Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Konflik dan Keamanan Transportasi, Brigjen Pol Erwin Chahara Rusmana.

Kemudian, Kepala Bidang Politik dan Pertahanan ASEAN, Kolonel Gusnadi, Kepala Bagian Perencanaan, Irma Puspita, Kepala Sub Bagian Perencanaan Program dan Anggaran I, Ayu Okta Rezareski, Kepala Sub Bagian Perencanaan Program dan Anggaran II, Dadi, Kepala Sub Bagian Perencanaan Program dan Anggaran III, Lukman Sumadipraja.

Dan, Kepala Sub Bagian Organisasi, Fadjar Irfandy Nugraha, Kepala Sub Bagian Pemantauan dan Evaluasi, Suyoto, Kasubbag TU Inspektorat, Diky Cakra Wirakusuma dan Analis Bidang Pengawasan, Arpandi Azis.

Tim Menko Polhukam berkeliling dan melihat perlengkapan serta perkakas kesultanan yang asli. Mulai dari alat musik gramofon, komet, meja, guci, cermin, hingga ke perlengkapan perang, seperti meriam, tombak, bedil dan lain-lain.

"Luar biasa, inilah kekayaan bangsa kita. Beruntung sekali di Siak ini peninggalan Sultan Syarif Kasim masih terjaga dengan baik," kata Nizhamul di sela-sela kunjungannya.

Nizhamul dan rekan-rekannya juga menyimak dengan seksama penjelasan juru kunci istana. Mereka tampak tertarik dengan Komet, alat musik yang hanya tinggal 2 unit di dunia. Satu di Istana Siak dan satunya lagi di negara asal, yakni Jerman. "Ada juga brangkas yang belum diketahui isinya, ini luar biasa sekali," kata dia.

Kunjungan tim Menko Polhukam di istana Siak sekitar lebih kurang 1 jam. Rombongan ini awalnya datang dari Pekanbaru menuju rumah dinas bupati Siak, di jalan Raja Kecik, Siak Sri Indrapura. Setelah makan siang bersama, barulah rombongan menuju Istana Siak.

Sekdakab Siak Arfan Usman dan jajaran merasa terhormat dengan adanya kunjungan ini. Ia mengantarkan tamu-tamu kementrian itu di Istana Siak. Sebagai kabupaten berbasis wisata sejarah, Arfan mengatakan, istana Siak masih sangat relevan menjadi ikon wisata sejarah tersebut.

"Itulah beruntungnya kita yang merawat istana dan benda-benda di dalamnya dengan baik," kata dia.

Menurut Arfan, rombongan Menko Polhukam sangat tertarik dengan sejarah kesultanan Siak. Tinggal lagi Pemkab Siak diminta lebih kreatif dalam mempromosikan ikon wisata sejarah tersebut.

"Kunjungan ini sangat berkesan bagi kami, dan beberapa masukan, saran dari mereka kita catat," kata dia.

Pada kesempatan itu, Arfan Usman dan rombongan Menko Polhukam saling bertukar cindera mata. "Mudah-mudahan mereka akan kembali lagi ke Siak. Karena biasanya kalau sudah terminum air sungai Siak maka akan kembali ke Siak," kata dia. (infotorial)