Pekanbaru, Riaueksis.com - Prihatin, hotel sebesar Arya Duta hanya memberi kontribusi Rp200 juta setahun kepada pemprov Riau.Dan itu sudah berlangsung bertahun-tahun.

Menanggapi hal itu Komisi III DPRD Riau segera membahasnya dengan managemen arya duta. " Kita akan panggil pihak manajemen, ini bagaimana, nilainya kok cuma 200 juta. Apa benar itu angka real," kata Ketua Komisi III DPRD Riau, Husaimi Hamidi.

Rendahnya dividen Hotel Aryaduta dibawah managemen lippo karawaci ini sudah lama menjadi bahan perbincangan. Nilai ini sangat tidak sebanding dengan kelas hotel arya duta yang bintang lima.

Makanya Komisi III DPRD Riau akan fokus membenahi persoalan Aryaduta ini.

"Tahun 2020 nanti managemen  Aryaduta dan Biro Ekonomi akan kita panggil untuk membicarakan mengenaj  porsi bagi hasil yang proposional antara Artaduta dengan pemprov Riau. Sebab nilai Rp 200 juta per tahun sama sekali tak ada harganya," kata Husaimi, Senin (23/12/2019).

Ia menyarankan dibentuk tim penilai, tim appraisal, yang akan menghitung pemasukan dan bagi hasilnya. "Kalau dari kontraknya, bagi hasil 25 persen dari laba itu minimal Rp200 juta. Berarti yang diberikan ke pemprov Riau selama ini  adalah nilai minimal.

" Pertanyaannya, apakah tak ada peningkatan keuntungan setahun? Masa ia keuntungannya tak bisa mencapai Rp1 milyar," ujarnya.

Ia meminta pemprov Riau mengkaji hal ini, dan dicarikan auditor independen untuk menghitung laba ruginya.   "Kontraknya sebaiknya juga direvisi lagi  agar pemprov Riau bisa meraih bagi hasil yang selayaknya." (adv)