Terlebih lagi, di daerah pasca banjir yang sebelumnya melanda sejumlah kecamatan. Karena dengan cuaca yang tidak menentu saat ini, bila tidak dilakukan langkah-langkah yang kongkrit dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dikhawatirkan akan berdampak berkembangbiaknya nyamuk yang dapat mematikan manusia itu.

"Kita sudah instruksikan Dinas Kesehatan dan seluruh puskesmas untuk melakukan PSN di wilayah kerjanya masing-masing, dan melaksanakan fogging dalam memutus mata rantai penyebaran nyamuk aedes aegypti di daerah pasca banjir," kata Bupati Rohul, kemarin.

Bupati mengimbau kepada camat dan kades untuk dapat menggalakkan kegiatan gotong royong dengan masyarakat, dalam rangka membersihkan perkarangan rumah, drainase dan fasilitas umum.

Sebab, dengan berperilaku hidup bersih, dapat mencegah berkembangnya sarang nyamuk aedes aegypt, tentunya dengan melakukan PSN dengan gerakan 3 M yakni menguras penampungan air, mengubur barang bekas dan menutup tempat penampungan air.Agar tidak ada tempat perindukan nyamuk tersebut.

Achmad menambahkan, tidak saja diantisipasi dengan melakukan fogging, namun perlu kerjasama dan peran aktif masyarakat untuk bersama-sama memberantas sarang nyamuk yang menyebarkan virus DBD, dengan cara efektif menjaga lingkungan tempat tinggalnya yang bersih.

Sementara itu, dalam menekan kasus DBD di Rokan Hulu, Diskes Rohul melakukan penyuluhan dan fogging di Kampung Sawah, Desa Koto Tinggi, Kecamatan Rambah, Sabtu (27/2) petang.

Terlihat, Kasi Pemberantasan Penyakit Diskes Rohul Abu Sofyan SKM MKL beserta staf turun langsung melakukan fogging atau pengasapan di sekitar rumah warga, dalam mengantisipasi berkembangnya nyamuk penyebab DBD.(adv/hms/rec)