Senin, 31/08/20
 
Advertorial
Pembangunan Bandara Baru dan Perbaikan Jalan Akan Menjadi Prioritas Pemprov Riau

Ditma | Advertorial
Selasa, 01/12/2015 - 20:02:36 WIB

TERKAIT:
   
 
Jalan dengan kondisi bagus sangat menunjang pertumbuhan ekonomi daerah. Tidak hanya memperpendek waktu tempuh orang maupun barang, namun juga mepermudah akses ke berbagai daerah menggunakan jalan darat.

Tahun 2015 ini, sepanjang 1.166 kilometer (km) jalan provinsi di Bumi Lancang Kuning mengalami kerusakan dan butuh perbaikan. Berdasarkan data Dinas Bina Marga Provinsi Riau, jumlah itu sekitar 38 persen dari total 3.033 km jalan provinsi yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.

Sedangkan jalan dengan kondisi baik hanya sekitar 30 persen atau sepanjang 931 km dan kondisi sedang sepanjang 936 km.

Berkaca dari kondisi jalan nasional, karena dari 1.134 km panjang jalan nasional di Riau, hanya 87 km yang mengalami rusak. Atau hanya 7,6 persen dari total keseluruhan. Sepanjang 834 km dalam kondisi baik atau 73 persen dan 212 km kondisi sedang.

"Tentu harus bersama-sama kita perbaiki. Mudah-mudahan saja dalam waktu dekat ini diperbaiki keseluruhan. Karena jalan provinsi lebih banyak rusak dibanding jalan nasional," ujar Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman.



Lebih jauh lagi, dalam sebuah kesempatan, Andi Rachman mengatakan pentingnya akses jalan untuk mendukung pengembangan potensi daerah. Usaha yang dilakukan masyarakat dalam memperbaiki kondisi ekonomi, sangat bergantung kepada akses jalan yang memadai.
Ditegaskan pula oleh Plt Gubri, di era persaingan ekonomi yang semakin terbuka di masa yang akan datang, Pemerintah Provinsi Riau memiliki kebijakan untuk menciptakan kelancaran bagi masyarakat.

Selain terus fokus dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, pembangunan infrastruktur jalan juga menjadi perhatian penting Pemerintah Provinsi Riau.

Bandar Udara Baru Akan Menjadi Priotitas


Pembangunan gedung dan perumahan di sekitar areal bandara SSQ II menyebabkan pengembangan bandara menjadi tidak memungkinkan lagi, seperti dikatakan oleh plt gubri Arsyadjuliandi Rachman, Jumat (6/2/2015).

"Ke depan kita berencana akan memindahkan airport, dengan kondisi ini memang tak mungkin lagi, kita tak mungkin memperpanjang landasan lagi, seiring semakin padat pembangunan sekitar bandara," terangnya.

Karena itu, Pememerintah Provinsi Riau bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II berencana bakal membangun bandara baru yang saat ini sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Dengan telah masuknya rencana pemindahan bandara SSK II ke dalam RPJMN, tentu nantinya akan menjadi skala prioritas. Kajian rencana tersebut juga sudah dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.

Akibat dari rencana pemindahan itu lanjut Plt Gubri, harapan untuk menjadikan SSK II menjadi bandara embarkasi haji kemungkinan sulit diwujudkan. Pasalnya, perpanjangan runway minimal menjadi 3000 meter, sudah tidak memungkinkan lagi seiring semakin padatnya gedung-gedung dan pemukiman masyarakat di sekitar kawasan bandara. Alasan pemindahan bandara SSK II ke lokasi lain, seiring sudah meningkatnya status Lanud Roesmin Nurjadin menjadi tipe A.

Image result for bandara SSQ II

"Rencana pemindahan bandara ini sudah dalam kajian. Apalagi Lanud TNI-AU saat ini sudah menjadi grade A," ujar Plt Gubri lagi.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Adizar, Minggu (8/2/2015) menyatakan kajian untuk memindahkan Bandara SKK II ke lokasi baru sudah pernah dilakukan pada 2006 lalu. Semakin padatnya pembangunan gedung dan pemukiman masyarakat menjadi alasan utama.

Hanya saja paparnya, rencana pemindahan itu bagian dari rencana jangka panjang. Dimana, jika pemerintah tetap mempertahankan di lokasi bandara saat ini, dikhawatirkan akan dapat menghambat pembangunan. Padahal idealnya, dari radius tertentu tidak ada bangun tinggi, karena dapat mengganggu penerbangan.

"Sebenarnya ini sudah kajian lama, 2006 sudah dilakukan. Memang dengan kondisi ini tak memungkinkan lagi dilakukan pengembangan. Kita sebenarnya kan butuh minimal landasan 3000 meter," terangnya.

Saat ini landasan pacu SSK II masih 2400 meter dan sedang ditambah perpanjangannya menjadi 2600 meter. Menurut Adizar, berkenaan dengan lokasi memang belum ada ditentukan. Hanya saja paparnya, ke depan pembangunan bandara baru konsepnya jauh lebih modern.

"Nantikan konsepnya, selain bandara ada perhotelan, lapangan golf, tempat wisata. Kemudian landasan pacunya pun minimal 3000 meter hingga bisa dilalui pesawat air bus," tutup Adizar. (Adv)






Berita Lainnya :
 
  • Semangat Berbagi PHR, Wujud Syukur atas Keberhasilan Tajak Sumur Eksplorasi Pinang East
  • Ini Pesan Kapolda Riau Saat Safari Ramadhan di Masjid Muthmainnah
  • Bupati Kasmarni Khatam Bersama Para Santri Penghafal Qur'an
  • Polda Riau Gelar Rapat Lintas Sektoral Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024
  • Indosat Ooredoo Hutchison Ajak Masyarakat Bersama Rayakan Indah Ramadan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
  • Ditresnarkoba Polda Riau Gerebek Rumah di Pangeran Hidayat Pekanbaru, Puluhan Butir Pil Extasi di Amankan
  • Konservasi Gajah PHR Mendunia, Raih Green World Environment Awards 2024 di Brasil
  • Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
  • PT SPR Serahkan Laporan Tahunan Tatakelola Informasi Publik ke KI Riau
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved