Senin, 31/08/20
 
Rita Perempuan Tangguh Pemecah Batu Sungai, Demi Menghidupi 3 anak dan Ibunya yang Terkena Stroke

Beni | Riau
Senin, 18/07/2022 - 00:43:30 WIB
Foto: ist
TERKAIT:
   
 
PADANG.jRiaueksis.com, -Mengenakan topi, kaos lusuh lengan panjang,
Dan memakai sepatu bot, Rita (40) mendorong gerobak berisi peralatan menuju Sungai Gadut yang hanya berlokasi sekitar 300 meter dari rumahnya.

Perempuan tangguh yang tinggal di Gadut, Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang, Sumatera Barat ini harus membanting tulang mengerjakan pekerjaan berat itu demi menafkahi ketiga anaknya dan ibu kandungnya yang sakit terkena stroke.

Bagi Rita sejak bercerai dari suaminya sumber penghasilanya sehari-hari saat ini bekerja sebagai pemecah batu yang hasilnya untuk memenuhi segala kebutuhan keluarganya dan membiayai pendidikan 2 orang anaknya.

Setelah mengurus keperluan anak- dan ibunya Rita berangkat ke sungai Untuk memulai pekerjaannya memecah batu,
Batu sungai yang besar dipecah oleh Rita dengan menggunakan martil seberat 10 kg.
Mengayunkan martil yang berat sudah biasa bagi Rita.

Kemudian batu- batu yang sudah berukuran kecil itu dijual oleh Rita dengan harga Rp 100, per mobil pikap.pembeli yang datang menjemput ke sungai.

Biasanya ia membutuhkan waktu setidaknya dua hari mengumpulkan. Artinya dalam sehari, ia rata-rata hanya mengantongi Rp50 ribu.

Risiko pekerjaanya tak jarang Rita pun terkena serpihan kecil batu yang dipecahkan bahkan pernah menghantam pipinya hingga terluka. Rita juga sering terpeleset ketika berjalan diatas batu sambil memanggul martil yang cukup berat di bahunya.

Dengan bekal Rp50 ribu per hari Ia pakai untuk ongkos serta kebutuhan sekolah anak- anaknya.
Rita juga harus memberi makan tiga anak dan ibu walau kadang jumlahnya tak mencukupi. "Kadang pembeli tidak setiap hari, pernah suatu waktu setelah empat hari baru datang," kata Rita.

Rita merasa was was karena ia harus menyediakan ongkos untuk sekolah dua anaknya yaitu Dedek Putria yang saat ini merupakan pelajar kelas II SMP Islam terpadu Shirathil Hamiid dan Febriana Tika siswa SD 15 Gadut.

Kalau untuk makan saya masih bisa berutang ke warung, tapi kalau ongkos tentu harus uang tunai, ujarnya. Salah satu trik yang lakoni jika pembeli sedang sepi adalah dengan menyisihkan sedikit uang ketika pembeli ramai sebagai cadangan agar bisa tetap mengongkosi buah hatinya ke sekolah.

Awal mula Rita memilih profesi ini karena ia harus menghidupi ibunya yang saat itu divonis dokter menderita stroke. Tidak hanya itu anak bungsunya, Senopati, yang kini berusia tujuh tahun juga mengalami cerebral palsy sehingga tak bisa berjalan.

Saat itu si bungsu mengalami kejang dan infeksi di jaringan otak pada usia 11 bulan dan akhirnya hingga saat ini mengalami kelumpuhan.

"Karena faktor keadaan demi anak-anak dan ibu saya rela walaupun berat, apapun akan saya lakukan demi mereka," tegasnya.

Saat Rita bekerja memecah batu dua anaknya bersekolah, sementara si bungsu dititipkan bersama ibu kandungnya.

Rita mengharapkan kedepan ia bisa mendapatkan sumber penghasilan yang lain yang tidak terlalu berat, dan tidak lagi bekerja memecah batu, karena faktor usianya yang terus bertambah dan kondisi fisiknya yang terus menurun.(len)

Sumber: antara.




 


















Berita Lainnya :
 
  • Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher Rights'' Bersama Ketua Dewan Pers
  • Camat Mandau Dorong Pembentukan DPW IKA Plus Bengkalis, Freddy Antoni Terpilih Sebagai Ketua
  • Rumah Sakit Alihkan Pasien Belum Aktif UHC ke Umum, Diskes Pekanbaru Ancam Putus Kerjasama
  • Pemkab Bengkalis Terus Pacu Percepatan Pembangunan Jembatan Bengkalis-Bukit Batu
  • Bupati Kasmarni Harap Kepala Sekolah Fokus dan Optimalkan Kinerja Demi Kemajuan Pendidikan
  • Taklimat Akhir Audit Kinerja Itwasda Polda Riau, Kapolda: Kalau Tidak Betul Segera Ganti
  • Kapolda Riau :" Banggalah Jadi Wartawan, Karena Wartawan itu Orang -Orang Cerdas"
  • Bupati Kasmarni Hadiri Pembukaan MTQ Tingkat Provinsi Riau di Dumai
  • Pj Gubri SF Hariyanto Minta BRS dari BPS Jadi Acuan Pengambilan Kebijakan Ekonomi
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved