Potensi Alam Provinsi Riau, Modal Besar Bagi Pembangunan. Diperlukan Tata Kelola yang Baik
Nisa | Riau
Sabtu, 18/12/2021 - 22:56:35 WIB
|
Restorasi Gambut di Riau ini,diharapkan dapat menjawab permasalahan yang menjadi isu strategis, baik pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Foto ilustrasi, sumber googel.com |
TERKAIT:
Riaueksis.com, --- Potensi alam Provinsi Riau memiliki merupakan modal besar bagi pembangunan , dan diperlukan tata kelola yang baik yang dapat memberikan nilai tambah atau manfaat. Sumber daya alam (SDA) berupa ekosistem lahan gambut sebanyak 59 Kawasan Hidrologis Gambut (KHG), yang mencapai 64% wilayah Provinsi Riau.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau, Mamun Murod ketika mewakili Gubernur Riau Syamsuar sebagai narasumber pada temu konsolidasi dan reuni 13 tahun aksi restorasi gambut terintegrasi Lanskap Rumah Runding Restorasi (3R) Laksmana Raja Dilaut.
Kegiatan dengan Tema "Bisnis PES dan Restorasi Untuk Keberlanjutan Tata Kelola Lanskap Gambut" ini dilaksanakan di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksmana, Kabupaten Bengkalis, Riau, Sabtu (18/12/2021).
"Dengan mempedomani regulasi yang ada dan juga komitmen masyarakat global, Pemerintah Provinsi Riau terus berupaya melakukan perbaikan kualitas pengelolaan sumberdaya alam tersebut dalam rangka menciptakan kehidupan yang lebih baik," kata Murod.
Menurut Murod, kemampuan daya dukung lingkungan hidup sebagai sistim penyangga kehidupan harus terus diperbaiki. Dikarenakan, seluruh aspek jasa ekosistem mempunyai peran yang signifikan agar terwujudnya ketahanan air, ketahanan pangan dan energi.
Selanjutnya sebagai wujud implementasi kebijakan restorasi gambut di daerah, sebagai bagian penting dari Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), saat ini kami sedang menggesa finalisasi RPPEG Provinsi Riau dengan fasilitasi dari KLHK, mitra pembangunan dan perguruan tinggi.
Restorasi Gambut di Riau ini, kata Murod diharapkan dapat menjawab permasalahan yang menjadi isu strategis, baik pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan