Senin, 31/08/20
 
Ketua IDAI: Pembawa Bakteri Difteri Bisa Tidak Sakit Tapi Bisa Menularkan

M Amin | LifeStyle
Rabu, 13/12/2017 - 17:03:16 WIB
Ketua IDAI, dr Aman B Pulungan
TERKAIT:
   
 
Jakarta (RiauEksis.Com) - Pembawa atau carrier bakteri penyebab difteri bisa saja tidak sakit atau tertular penyakit tersebut. Namun dia pembawa bakteri ini bisa menularkan ke orang lain.

Begitu pengakuan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Aman B Pulungan. "Carrier bisa beredar di mana-mana. Dia tidak sakit, tetapi bisa menularkan," kata dr Aman B Pulungan saat dihubungi di Jakarta, baru-baru ini.

Karena itu, sebutnya, satu-satunya cara mencegah penularan difteri adalah dengan imunisasi. Anak yang sudah mendapatkan imunisasi difteri lengkap pun setelah dewasa masih perlu diimunisasi setiap 10 tahun sekali.

Imunisasi difteri dimulai pada anak usia kurang dari setahun, dilakukan sebanyak tiga kali. Sedangkan anak usia setahun hingga lima tahun harus mendapat imunisasi ulangan sebanyak dua kali.

Anak usia sekolah harus mendapatkan imunisasi difteri melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Siswa SD mendapatkan imunisasi saat kelas I, II, III atau V.

Difteri sangat mudah menular melalui udara, yaitu lewat nafas atau batuk penderita. Karena itu, penderita difteri yang dirawat di rumah sakit biasanya diisolasi dan tidak boleh dikunjungi untuk mencegah penularan. Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri "Corynebacterium diphteriae" dan dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak.

Difteri memiliki masa inkubasi dua hari hingga lima hari dan akan menular selama dua minggu hingga empat minggu. Penyakit itu sangat menular dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara cepat.

Gejala awal difteri bisa tidak spesifik seperti demam tidak tinggi, nafsu makan menurun, lesu, nyeri menelan, dan nyeri tenggorokan, sekret hidung kuning kehijauan dan bisa disertai darah.

Namun, difteri memiliki tanda khas berupa selaput putih keabu-abuan di tenggorokan atau hidung yang dilanjutkan dengan pembengkakan leher atau disebut dengan "bull neck". (min/rec)



sumber: antara






Berita Lainnya :
 
  • 12 Orang Alumni Akpol 91 Lepas Masa Tugas
  • Manajemen PHR Lepas Pekerja Berangkat Haji Ke Tanah Suci
  • Pembangunan Rumah untuk Warga Rempang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini
  • Hadiri Halal Bi Halal PDI-Perjuangan, Bupati Kasmarni: Tahniah Kepada Septian Nugraha dan M Alga Viqky Azmi atas Penghargaan Suara Pileg Terbanyak se-Provinsi Riau
  • Hasilkan Cuan Lebih Banyak, Budi Putra : Pengurus SMSI Riau Harus Siap Jadi Konten Kreator
  • Riau SMSI Provinsi Riau Sambangi BP Batam, Muhammad Rudi: Mari Dukung Pembangunan
  • Ibu Pj Gubernur Bersama ASPEKUR Bagikan 1.000 Paket Makanan Sehat+Susu Dukung Program Tekan Stunting
  • Dua Pemilik dan 2 Orang Calo Senpi Ilegal Diringkus Polda Riau
  • PHR Gelar Talk Show Bertajuk Tuan Dukung Puan, Bentuk Komitmen Dukung Kesetaraan Gender*
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved