Senin, 31/08/20
 
Ketegangan Antara Kedua Negara Meningkat, Presiden Taiwan tak Menampik Kemungkinan Cina akan Menyerang Negaranya

M Amin | Internasional
Selasa, 23/01/2018 - 20:28:39 WIB

TERKAIT:
   
 
Taipei (RiauEksis.Com) - Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen tak menampik kemungkinan Cina akan menyerang negaranya. Hal ini seiring dengan meningkatnya ketegangan antara kedua belah pihak termasuk meningkatnya latihan militer Cina di dekat Taiwan.

"Tidak ada yang bisa menampik kemungkinan ini. Kita perlu melihat apakah pembuat kebijakan mereka adalah pembuat kebijakan yang wajar atau tidak," kata Tsai dalam sebuah wawancara di televisi Taiwan, Senin (22/1/18) malam.

Beijing telah mengambil sikap bermusuhan terhadap Taiwan yang tengah mempertimbangkan untuk memisahkan diri sejak pemilihan Tsai dari Democratic Progressive Party pro-kemerdekaan dua tahun lalu.

"Bila Anda mempertimbangkannya (hubungan Taiwan-Cina) dari perspektif regional, pembuat kebijakan yang masuk akal harus mempertimbangkan dengan hati-hati apakah meluncurkan perang adalah sebuah pilihan," jelas Tsai.

"Ketika pemerintah kita menghadapi perlawanan dan tekanan dari Cina, kita akan menemukan metode untuk melawan. Ini sangat penting," tambahnya.

Cina curiga Tsai ingin mendorong kemerdekaan resmi yang telah menjadi garis merah bagi Partai Komunis di Beijing. Meski demikian, Tsai menegaskan dia ingin mempertahankan status quo dan berkomitmen untuk menjamin perdamaian.

Dalam beberapa bulan terakhir, Cina telah meningkatkan latihan militer di sekitar Taiwan, sehingga membuat Taipei khawatir. Cina mengatakan latihan itu rutin, tapi tidak akan mentolerir upaya Taiwan jika nekat menyatakan kemerdekaan.

"Mengenai tentara Cina yang beredar di sekitar Taiwan dan melakukan kegiatan militer, militer kita dengan hati-hati akan mengikuti setiap tindakan dan gerakan dalam lingkup pemantauan. Militer kita sangat percaya diri untuk menghadapi situasi ini," papar Tsai.

Cina masih menganggap Taiwan yang berpendirian demokratis sebagai wilayahnya dan masih berada di bawah kendalinya. Bulan ini, Taiwan dan Cina bersitegang setelah Cina membuka rute penerbangan sipil baru di dekat pulau-pulau yang dikuasai Taiwan di Selat Taiwan.

Meskipun Cina telah memotong mekanisme dialog formal dengan Taiwan, Tsai mengakui kedua belah pihak saat ini masih memiliki kesempatan untuk berkomunikasi guna menghindari kesalahpahaman.

Tsai mengatakan dia yakin suatu hari Taiwan dapat memproduksi kapal selam sendiri, sebuah benda yang telah lama ditekankan olehnya untuk menghadapi angkatan laut Cina. (min/rec)





sumber: republika.co.id





Berita Lainnya :
 
  • Pelajari Analisis Resiko, Tim Pansus BPBD Studi Banding ke Kab. Bantul
  • PHR Pamer Inovasi Digitalisasi di IPA Convex 2024
  • Kapolri Beri Penghargaan Casis Bintara Jari Putus Dibegal Masuk Bintara Polri
  • Kepedulian Polda Riau Meneduhkan Korban Bencana Galodo Sumbar, Kapolres Ucapkan Terima Kasih
  • KLHK Apresiasi Upaya PHR Cegah Konflik Gajah dengan Manusia dan Lestarikan Keanekaragaman Hayati
  • Catatan 2023, PHR Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia
  • Pj Gubri Imbau Pihak Sekolah Tangguhkan Studi Tur ke Luar Daerah
  • Polda Riau Kirim 3 Truk Bantuan Sembako Korban Banjir Bandang Sumbar
  • Perkuat Rasa Solidaritas, Pimpinan dan Anggota DPRD Bengkalis Hadiri Halal Bihalal IKMKB
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved