Senin, 31/08/20
 
Antisipasi Rudal Korut, Badan Pertahanan Roket AS Pasang Sistem Proteksi Baru Yang Dapat Berpindah-pindah

M Amin | Internasional
Minggu, 03/12/2017 - 22:10:28 WIB
peluncuran rudal
TERKAIT:
   
 
Simi Valley (RiauEksis.Com) - Badan pertahanan roket Amerika Serikat (AS) memasang sistem proteksi baru guna mengantisipasi rudal jelajah antarbenua (ICBM) Korea Utara (Korut). Benteng pertahanan anyar itu dipasang di kawasan pesisir barat negeri Paman Sam.

Salah satu sistem pertahanan yang dipasang nanti adalah rudal pertahanan anti-balistik dataran tinggi (THAAD). Benteng pertahanan tersebut mirip dengan sistem proteksi yang dipasang Korea Selatan (Korsel) dalam mengantisipasi serangan roket Korut.

Anggota Kongres Amerika yang mengurusi masalah pertahanan rudal asing Mike Rogers mengatakan, Agensi Pertahanan Roket (MDA) tengah memasang pengamanan ekstra di kawasan pesisir barat. Dia mengatakan, pendanaan sistem yang tidak masuk dalam anggaran pertahanan 2018 mengindikasikan adanya penyebaran sistem pertahanan serupa lebih lanjut.

"Ini hanya masalah lokasi dan MDA membuat rekomendasi mengenai lokasi mana yang memenuhi kriteria karena akan ada dampak lingkungan," kata Mike Rogers, Ahad (3/12).

Meski demikian, Rogers tidak merinci lokasi mana saja yang direkomendasikan oleh MDA karena tempat-tempat tersebut masih dalam pertimbangan. Begitu juga jumlah lokasi yang akan dipasangkan sistem pertahanan tersebut masih belum ditentukan.

THAAD merupakan sistem pertahanan berupa rudal yang dipasang di daratan. Peralatan itu dirancang untuk menembak jatuh rudal balistik jarak pendek, medium dan menengah.

Amerika telah memasang sistem pertahanan serupa di Guam dan pangkalan militer di Fort Bliss, Texas. Sistem ini dapat berpindah-pindah dan lokasinya tidak pernah diungkapkan.

Kesuksesan Korut dalam rangkaian ujicoba roket sedikit banyak memerikan tekanan kepada pemerintah Amerika Serikat yang harus memperbaiki sistem pertahanan mereka. Terakhir, Korut mengklaim kesuksesan uji coba peluncuran rudal balistik antar benua pada Rabu (29/11).

Rudal tersebut dilaporkan telah terbang selama 50 menit dengan lintasan yang sangat tinggi, mencapai 13 ribu km di atas bumi dan disebut-sebut dapat menghantam negeri Paman Sam. (min/rec)



sumber: republika.co.id






Berita Lainnya :
 
  • Pelajari Analisis Resiko, Tim Pansus BPBD Studi Banding ke Kab. Bantul
  • PHR Pamer Inovasi Digitalisasi di IPA Convex 2024
  • Kapolri Beri Penghargaan Casis Bintara Jari Putus Dibegal Masuk Bintara Polri
  • Kepedulian Polda Riau Meneduhkan Korban Bencana Galodo Sumbar, Kapolres Ucapkan Terima Kasih
  • KLHK Apresiasi Upaya PHR Cegah Konflik Gajah dengan Manusia dan Lestarikan Keanekaragaman Hayati
  • Catatan 2023, PHR Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia
  • Pj Gubri Imbau Pihak Sekolah Tangguhkan Studi Tur ke Luar Daerah
  • Polda Riau Kirim 3 Truk Bantuan Sembako Korban Banjir Bandang Sumbar
  • Perkuat Rasa Solidaritas, Pimpinan dan Anggota DPRD Bengkalis Hadiri Halal Bihalal IKMKB
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved