Senin, 31/08/20
 
Pemungutan Suara Kemerdekaan Kurdi Merupakan Awal Penyekatan Timur Tengah

M Amin | Internasional
Senin, 02/10/2017 - 00:02:51 WIB
Warga Kurdi Irak
TERKAIT:
   
 
Beirut (RiauEksis.Com) - Kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan pada Sabtu bahwa digelarnya pemungutan suara kemerdekaan Kurdi Irak menandai sebuah langkah awal menuju penyekatan Timur Tengah (Timteng). Kelompok ini pun memperingatkan bahwa hal tersebut akan menyebabkan "perang kawasan" dan harus ditentang.

Sayyid Hassan Nasrallah, kepala kelompok yang didukung Iran tersebut, mengatakan, bahwa peristiwa di Irak utara, tempat warga Kurdi memilih untuk kemerdekaan pada Senin, merupakan ancaman bagi seluruh wilayah dan bukan hanya terhadap Irak, namun juga negara-negara tetangga berpenduduk Kurdi.

"Ini akan membuka pintu penyekatan, penyekatan, penyekatan," kata Nasrallah. Dia menambahkan bahwa penyekatan berarti membawa daerah tersebut menuju perang dalam kawasan yang akhir dan kerangka waktunya hanya diketahui oleh Tuhan.

Nasrallah mencatat, bahwa musuh bebuyutannya dari Israel telah menunjukkan kehadirannya mendukung negara Kurdi dan menggambarkan referendum tersebut sebagai bagian dari rencana AS-Israel memecah wilayah tersebut.

Amerika Serikat bertindak sebagai oposisi terhadap pemungutan suara, bersama dengan negara-negara besar Eropa dan negara-negara tetangga, Turki dan Iran. Pemerintah Suriah, yang di negaranya kelompok Kurdi telah membentuk sebuah daerah mandiri, juga menentang referendum tersebut.

Nasrallah berbicara kepada pendukungnya pada malam Ashura, ketika pengikut Syaiah memperingati pembantaian cucu Nabi Muhammad, Imam Hussein, di Kerbala pada 680 M.

Hizbullah, sebuah gerakan politik dan militer, adalah pemain utama dalam perang Suriah. Mereka telah mengerahkan ribuan petempurnya untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad.

Petempur Hizbullah, saat ini, berperang bersama milisi dukungan Iran dan tentara Suriah dalam melawan kelompok ISIS di Suriah timur. "Daesh telah hancur, ini waktunya untuk Irak dan Suriah," kata Nasrallah, menggunakan akronim bahasa Arab untuk kelompok ISIS. (ma/re)


sumber: antara/republika/reuters






Berita Lainnya :
 
  • Pelajari Analisis Resiko, Tim Pansus BPBD Studi Banding ke Kab. Bantul
  • PHR Pamer Inovasi Digitalisasi di IPA Convex 2024
  • Kapolri Beri Penghargaan Casis Bintara Jari Putus Dibegal Masuk Bintara Polri
  • Kepedulian Polda Riau Meneduhkan Korban Bencana Galodo Sumbar, Kapolres Ucapkan Terima Kasih
  • KLHK Apresiasi Upaya PHR Cegah Konflik Gajah dengan Manusia dan Lestarikan Keanekaragaman Hayati
  • Catatan 2023, PHR Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia
  • Pj Gubri Imbau Pihak Sekolah Tangguhkan Studi Tur ke Luar Daerah
  • Polda Riau Kirim 3 Truk Bantuan Sembako Korban Banjir Bandang Sumbar
  • Perkuat Rasa Solidaritas, Pimpinan dan Anggota DPRD Bengkalis Hadiri Halal Bihalal IKMKB
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved