Senin, 31/08/20
 
Bentrok di Tepi Barat, Israel Tembak Mati Bocah 13 Tahun

| Internasional
Minggu, 07/11/2021 - 10:44:12 WIB
Bentrok di Tepi Barat, Israel Tembak Mati Bocah 13 Tahun
TERKAIT:
   
 
PALESTINA, Riau eksis.com- Bentrok saat protes pembangunanya permukiman di Tepi Barat pada hari Jumat (5/11/2021)  itu, seorang bocah Palestina berusia 13 tahun tewas akibat tembakannya aparat Israel.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa remaja bernama Mohammed Daadas itu meninggal di rumah sakit setelah ditembak di perut saat bentrokan antara pengunjuk rasa Palestina dan pasukan Israel di Desa Deil al-Hatab, timur Nablus.

Perdana Menteri Palestina, Mohammed Shtayyeh, mengatakan bahwa kematian Daadas adalah terorisme negara yang terorganisir. Sementara itu tentara Israel menyatakan sedang meninjau insiden tersebut.

"Kerusuhan terjadi di rute yang berdekatan dengan komunitas Elon Moreh," demikian pernyataan tentara Israel kepada AFP seperti yang dilansir cnnindonesia.

Tentara Israel mengatakan bahwa insiden itu terjadi saat mereka berupaya membubarkan kerusuhan. Mereka menyatakan bahwa pasukan melepaskan tembakan langsung ke arah orang-orang yang melempar batu ke tentara.

Selain laporan kematian itu, lima warga Palestina juga luka-luka pada Jumat kemarin dalam bentrokan lain di Desa Beita dan Beit Dajan di utara Tepi Barat.

Militer Israel menyatakan pihaknya membubarkan kerusuhan di dua lokasi. Saat itu, sekitar 140 orang melempar batu ke pasukan Israel.

Gelombang protes dari warga Palestina ini terjadi beberapa hari setelah Israel mengumumkan akan memajukan rencana pembangunan 3.000 rumah untuk tempat tinggal Yahudi di Tepi Barat.

Sementara itu, Israel juga memajukan proyek pembangunan 1.300 rumah bagi warga Palestina di Tepi Barat. Saat ini, 475 ribu warga Israel tinggal di Tepi Barat. Tempat itu juga menjadi rumah bagi lebih dari 2,8 juta warga Palestina.

Warga Palestina memandang Tepi Barat sebagai bagian dari negara mereka di masa depan. Tepi Barat sendiri direbut Israel dalam Perang Enam Hari 1967 silam, tapi tak diakui oleh komunitas internasional.

Orang-orang Israel garis keras, termasuk Perdana Menteri Naftali Bennett, mengatakan bahwa Tepi Barat adalah jantung sejarah Yahudi.

Bennett mengesampingkan pembicaraan damai secara formal dengan Otoritas Palestina (PA). Ia lebih memilih untuk fokus pada perbaikan ekonomi.

Komunitas internasional pun mengecam perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat ini, termasuk pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden. (Red)





Berita Lainnya :
 
  • Pelajari Analisis Resiko, Tim Pansus BPBD Studi Banding ke Kab. Bantul
  • PHR Pamer Inovasi Digitalisasi di IPA Convex 2024
  • Kapolri Beri Penghargaan Casis Bintara Jari Putus Dibegal Masuk Bintara Polri
  • Kepedulian Polda Riau Meneduhkan Korban Bencana Galodo Sumbar, Kapolres Ucapkan Terima Kasih
  • KLHK Apresiasi Upaya PHR Cegah Konflik Gajah dengan Manusia dan Lestarikan Keanekaragaman Hayati
  • Catatan 2023, PHR Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia
  • Pj Gubri Imbau Pihak Sekolah Tangguhkan Studi Tur ke Luar Daerah
  • Polda Riau Kirim 3 Truk Bantuan Sembako Korban Banjir Bandang Sumbar
  • Perkuat Rasa Solidaritas, Pimpinan dan Anggota DPRD Bengkalis Hadiri Halal Bihalal IKMKB
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved