Pekanbaru, Riaueksis.com -Pemain asal Perebaya Surabaya, Ricky Kambuaya, Namanya tiba-tiba bersinar pasca Piala AFF Suzuki 2020. Dia menjadi tim andalan Pelatih Shin Tae-yong di lini tengah.

Jika sebelumnya, orang mengenal Evan Dimas, anak emas Indra Sjafri untuk lini tengah, sekarang posisinya tergantikan oleh Ricky.

Walau Evan didapuk STY sebagai leader tim atau kapten kesebelasan, namun Evan sering tampil sebagai pemain pengganti atau main hanya 45 menit. Berbanding terbalik dengan Riky yang posisinya tidak pernah diganti STY.

Kenapa STY memilih Ricky disbanding Evan? Berikut analisanya;

Ricky berani dan sering memenangkan duel udara dengan lawan, karena posturnya yang lebih tinggi dari Evan.

Ricky juga berani duel satu lawan satu dengan lawan. Boy balancenya juga bagus. Sementara Evan sering menghindari kontak fisik dengan lawan.

Kambuaya juga tidak mudah panik saat ditekan lawan. Permainannya di uji coba melawan Timor Leste adalah contoh terbaik. Ricky Kambuaya mampu tetap tenang walaupun mendapat tekanan dari lawan. Ricky tetap bisa mengolah bola dengan baik tanpa harus panik. Ini berbeda dengan Evan Dimas yang dalam beberapa pertandingan terakhir sering melakukan long ball ketika dipress oleh lawan.

Soal akurasi tendangan jarak jauh, Ricky jelas lebih bagus dari Evan Dimas.  Hampir semua gol Ricky dilakukan dari jarak jauh yang membuatnya dikenal dengan tendangan jarak jauhnya. Gol jarak jauh pertamanya adalah gol ke gawang Thailand di final Piala AFF 2020. Saat ujicoba melawan Timor Leste, dua gol dilesakan ke gawang Timor Leste dari tendangan jarak jauh.

Di sisi lain Evan Dimas terlihat mengalami penurunan dalam masalah tendangan jarak jauh. Evan Dimas sempat menjadi andalan timnas Indonesia U-19 dengan tendangan jarak jauh dan akurasi umpannya. Namun, semakin ke sini, permainannya cenderung menurun walau secara akurasi passing dan visi permainan masih sangat bagus. (der)