Senin, 31/08/20
 
Karya Luar Biasa Haman dan Namruz, Namun Mereka Mendustakan Tuhannya

ad | Religi
Rabu, 19/04/2017 - 21:17:34 WIB
Pembangunan Menara Babel juga ditengarai menggunakan aspal.

TERKAIT:
   
 
Jakarta (RiauEksis.Com) - Dan, berkata Firaun, "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu, selain aku. Maka, bakarlah, hai Haman, untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta." (QS Alqashash: 38).

Haman adalah seorang teknokrat di zaman pemerintahan Firaun. Di antara hasil karyanya adalah piramida yang merupakan produk keajaiban dunia.

Haman juga berhasil merancang kota-kota yang sangat megah dan menakjubkan. Sayangnya, produk pemikiran dan karyanya telah menjauhkan manusia dari mengingat Allah.

Piramida dibangun dengan biaya yang sangat mahal. Pembuatan piramida itu dikabarkan telah memakan korban ribuan pekerjanya. Demi kekuasaannya dan proyek monumentalnya, Firaun rela mengorbankan anggaran pembangunan negerinya untuk sebuah makam dirinya dan keluarganya.

Demi proyek monumentalnya, berapa anggaran biaya untuk pendidikan dan pemberantasan kemiskinan harus dikorbankan. Kemudian, Haman dengan kepintarannya dan keprofesionalannya sangat bangga dengan hasil karya monumentalnya.

Haman tidak sadar, dia hanya berpikir bahwa dia mampu menciptakan produk mercusuar. Dia tidak sadar, akibat dukungan ilmunya untuk Firaun, dia telah membantu menyengsarakan rakyat. Haman ikut menikmati kelanggengan kekuasaan Firaun dengan menempatkan dirinya sebagai elite kaum profesional.

Dia tidak sadar, kecerdasan dan keahliannya diabdikan kepada penguasa Firaun. Dia telah menjadi hamba Firaun dan hamba ilmu, teknologi dan profesionalisme.

Jauh sebelum Haman, di Babilonia muncul Nimrodz (Namruz) yang diperkirakan hidup pada tahun 2275-1943 SM. Ia hidup sezaman dengan Ibrahim.

Konon, dialah pemprakarsa berdirinya menara pencakar langit pertama di dunia, yaitu Menara Babil atau Babel (Babylonia) Tower, Tower of Babel. Kisah Menara Babel ini melambangkan keangkuhan, kesombongan manusia, yang disebut-sebut dalam Kitab Kejadian, Kitab Perjanjian Lama.

Apa yang mereka lakukan, baik Haman maupun Namruz (Nimrodz), merupakan sesuatu yang luar biasa. Sayangnya, mereka mendustakan Tuhannya. Begitu juga di zaman sekarang ini, banyak Haman dan Nimrodz yang mengabdikan diri dan ilmu pengetahuan serta kepandaiannya, namun hal itu telah menyebab dia lupa kepada Tuhannya. (re)


sumber: republika.co.id






Berita Lainnya :
 
  • Hadiri Halal Bi Halal PDI-Perjuangan, Bupati Kasmarni: Tahniah Kepada Septian Nugraha dan M Alga Viqky Azmi atas Penghargaan Suara Pileg Terbanyak se-Provinsi Riau
  • Hasilkan Cuan Lebih Banyak, Budi Putra : Pengurus SMSI Riau Harus Siap Jadi Konten Kreator
  • Riau SMSI Provinsi Riau Sambangi BP Batam, Muhammad Rudi: Mari Dukung Pembangunan
  • Ibu Pj Gubernur Bersama ASPEKUR Bagikan 1.000 Paket Makanan Sehat+Susu Dukung Program Tekan Stunting
  • Dua Pemilik dan 2 Orang Calo Senpi Ilegal Diringkus Polda Riau
  • PHR Gelar Talk Show Bertajuk Tuan Dukung Puan, Bentuk Komitmen Dukung Kesetaraan Gender*
  • Meraih Cuan dari SEO Media Siber
  • Hadiri Pelantikan PAW Anggota DPRD, Bupati Bengkalis Tegaskan Jalankan Tugas dan Peran Sebagai Wakil Rakyat
  • Dukung Pro Justitia , Kantor Imigrasi Pekanbaru Serahkan Tersangka WNA Kasus Pelanggaran Tindak Pidana Keimigrasian Pada Kejaksan
  •  
     
     
     
     
    Copyright © 2014-2016
    PT. Surya Cahaya Indonesia,
    All Rights Reserved